High Return High Risk, Jangan Mudah Tergiur Untung Besar

- Selasa, 10 September 2019 | 20:50 WIB

BANYAK yang ragu investasi saham karena takut merugi. Untuk itu diperlukan pemahaman agar tidak salah mengambil langkah. Perbanyak literasi terkait. Bisa pula gabung komunitas, salah satunya Teman Cuan.

Didirikan Yoga Triyantomo pada 2017 lalu. Kata cuan berasal dari bahasa China yang berarti untung. Istilah Cuan menggambarkan seorang trade yang baru saja meraup keuntungan, biasanya berasal dari capital gain. Yaitu sebuah keuntungan yang didapatkan investor dari selisih harga jual dikurangi harga beli saham.

Bagi yang ingin masuk dalam dunia investasi saham sebaiknya benar-benar memahami seluk beluk perusahaan atau emiten. Mulai berita yang beredar tentang perusahaan. Bagaimana pergerakan atau prediksi harga sahamnya.

Dapat dilihat menggunakan beberapa indikator teknikal seperti moving average convergence divergence (MACD), relative strength index (RSI), moving average (MA), dan volume perdagangan. Selain itu juga dapat dilihat melalui laporan keuangannya.

“Kalau mau menentukan emiten biasanya dilihat dari dua cara, teknikal atau melihat perkembangan grafiknya. Lalu fundamental, dilihat dari laporan keuangannya. Apakah perusahaan itu masih sehat atau tidak dalam batas nilai harga wajar,” tutur praktisi pasar modal tersebut.

Yoga saat ini menanamkan sahamnya di tiga emiten. Ciputra Development, CLEO, dan Garuda Indonesia. Untuk memilih emiten, tidak asal-asalan. Dilihat rekam jejaknya, dan tentunya harus diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Jangan pilih perusahaan yang memiliki banyak hutang, bukannya untung malah buntung. Pilih perusahaan yang terpercaya dan diawasi OJK, jadi kalau ada masalah bisa kita laporkan,” ucap pria 26 tahun tersebut.

Menurut Yoga, jika berbicara investasi, harus ingat satu aturan bahwa semakin tinggi potensi keuntungan maka semakin tinggi pula potensi risiko yang dihadapi. Istilahnya high return high risk.

Resiko kehilangan uang bisa terjadi. Misalnya potensi loss dari selisih rugi antara harga jual dan beli, hingga perusahaan bangkrut atau likuidasi.

“Makanya kita harus banyak literasi dan pintar dalam mengambil peluang. Jangan mudah tergiur dengan tawaran untung besar apalagi tidak tahu mekanisme kerjanya. Bahaya, bisa terjerumus ke investasi bodong nantinya,” tambah Yoga.

Jika sudah mengantongi poin-poin tersebut, maka akan mudah menjalankan investasi saham. Tidak perlu takut dalam berinvestasi, ada OJK yang mengawasi. Tidak harus besar, bisa mulai Rp 100 ribu.

“Jangan takut berinvestasi, tapi takutlah dengan ketidakpastian masa depan. Jika berminat dalam dunia investasi tapi belum paham mekanismenya bisa gabung ke komunitas,” tuturnya. (*/ag*/rdm2)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewa 19 siap mengguncang Balikpapan, Minggu Ini

Sabtu, 27 April 2024 | 08:18 WIB

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X