SANGATTA - Dinas Kesehatan Kutim melaporkan saat ini banyaknyaTenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) bidang kesehatan mengundurkan diri. Hal itu terjadi di puskesmas sejumlah kecamatan, dimana tenaga perawat dan bidan sangat terbatas. Padahal kondisinya saat dibutuhkan.
Belum diketahui pasti alasan sejumlah tenaga kesehatan tersebut memilih mundur dari pekerjaannya. Namun, dikatakan Bahrani, ada yang berhenti karena menikah, beralih pekerjaan yang lebih menjanjikan hingga keluhan pendapatan.
Di sisi lain, dapat mengurangi jumlah TK2D yang jumlahnya mencapai 7000an di Kutim. Namun, berhentinya sejumlah tenaga kesehatan ini memengaruhi pada pekerjaan di puskesmas Kutim khususnya di pedalaman.
"Di puskesmas banyak TK2D yang mengundurkan diri, mereka mengeluh banyak kekurangan. Program jadi kacau karena tidak ada orang. Mau terima tenaga kontrak lagi juga tidak bisa," jelasnya saat diwawancarai usai coffee morning (9/9).
Bahrani menjelaskan, banyak Puskesmas yang mengeluh karena kekurangan tenaga kesehatan bahkan sejumlah puskesmas mengaku kewalahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Di beberapa kecamatan memang sedang butuh bidan dan perawat. Seperti Muara Bengkal salah satunya. Belum tau berapa total yang mengundurkan diri, yang jelas ini membuat kesulitan," terang dia.
Dia berharap pemerintah dapat memberikan solusi terkait hal ini, sebagaimana diketahui saat ini tidak ada lagi penerimaan TK2D yang baru. Hingga sejauh ini, satu orang merangkap hingga tiga pekerjaan.
Menanggapi hal ini, Sekda Kutim, Irawansyah yang memimpin rapat Coffe Morning tersebut mengatakan, tahun ini tidak ada penerimaan TK2D baru, untuk kekurangan SDM yang dialami sejumlah Puskesmas, dia berjanji tahun tahun depan akan dibuka jalur khusus untuk tenaga kesehatan dan guru.
"Nanti ada perekrutan khusus, tidak untuk umum, karena penggajian juga mengalami kewalahan," tutupnya. (*/la)