Hegemoni Tango Bisa Terhenti

- Selasa, 10 September 2019 | 12:11 WIB

SAN ANTONIO - Argentina memang punya nama besar dengan pernah dua kali kampiun Piala Dunia. Tapi, sekarang situasinya tak lagi sama. Apalagi, sang ikon Lionel Messi masih absen karena cedera. Saat ini, tim polesan Lionel Scaloni itu bahkan bisa dibilang setara dengan Meksiko.

Padahal, El Tri--julukan Meksiko--merupakan salah satu lawan favorit Argentina. Bagaimana tidak. Tim tango tidak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir saat bersua Meksiko. Tapi, dominasi itu sangat mungkin bisa terhenti saat keduanya kembali bertemu besok pagi. Apalagi, kondisi tim Argentina bisa dibilang sedikit terkendala daripada Meksiko. Ya, skuad mereka untuk laga besok yang dihelat di Alamodome, San Antonio, bakal dihuni pemain miskin caps.

Nicolas Otamendi adalah pemain paling senior dengan 67 caps saat saat Argentina ditahan imbang tanpa gol oleh Cile (6/9) pada uji coba. Nah, bek Manchester City itu harus absen pada laga besok pagi karena cedera. Praktis, Marcos Rojo bakal jadi tumpuan di lini belakang sebagai pemain paling senior kedua setelah Otamendi. Tapi, memasang bek Manchester United itu juga riskan karena dia hanya tampil dalam 6 laga sejak musim lalu bersama United.

Sisanya? Paulo Dybala yang baru membukukan 25 caps bahkan sudah jadi pemain paling banyak tampil ketiga bersama Argentina. Sebagai komparasi, Meksiko bahkan punya tujuh pemain dengan koleksi caps melebihi 50. Mereka adalah Javier Hernandez, Guillermo Ochoa, Hector Moreno, Raul Jimenez, Miguel Layun, Hector Herrera, dan Diego Reyes.

Ironisnya, dari 27 pemain yang dipanggil Scaloni, 15 diantaranya atau lebih dari separo diisi pemain dengan caps kurang dari 10. Bahkan tiga diantaranya yakni Leonardo Balerdi, Nicolas Figal, dan Adolfo Gaich belum mencatatkan laga bersama Albiceleste--julukan Argentina.

''Saya menyukai kombinasi tim  dengan pemain-pemain muda. Pasti akan ada beberapa perubahan lagi (untuk melawan Kolombia berdasarkan laga melawan Cile, Red),'' ucap Scaloni seperti dilansir Mundo Albiceleste.                            

Pelatih 41 tahun itu boleh saja pede. Tapi, ancaman Meksiko sangat nyata. Apalagi, mereka ditangani pelatih asal Argentina yang juga pernah melatih mereka pada 2014-2016 Gerardo Martino.

Tata--sapaan Gerardo--yang baru melatih Meksiko pada 7 Januari 2019 juga memberi dampak positif bagi Moreno dkk dengan selalu menang dalam 11 pertandingan. Hebatnya, di tangan eks pelatih Barcelona itu Meksiko jadi garang dengan melesakkan 32 gol.

"Saya memang berasal dari Argentina. Tetapi, fakta itu tidak pernah dikaitkan dengan sepak bola. Saya harus profesional,'' ujar pelatih yang membawa Argentina dua kali runner-up Copa America 2015 dan 2016 itu. (io)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X