Kredit Kaltim Tumbuh 11 Persen

- Senin, 9 September 2019 | 13:29 WIB

SAMARINDA-Sampai dengan Juli 2019, penyaluran kredit di Kaltim tercatat tumbuh sebesar 11,38 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,50 persen (yoy). Diharapkan pertumbuhan ini terus didukung dengan peningkatan kredit produktif seperti peningkatan modal kerja dan sebagainya. Agar pertumbuhannya terus sehat dan tidak berisiko lebih besar.

Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan KPw-BI Kaltim Harry Aginta mengatakan, secara nominal penyaluran kredit Kaltim berdasarkan lokasi proyek sebesar Rp 117 triliun. Peningkatan penyaluran kredit di Kaltim nyatanya masih didasari dengan unsur kehati-hatian, tercatat risiko kredit bermasalah di Kaltim masih tercatat 3,71 persen, atau masih terjaga di bawah threshold 5 persen. Peningkatan kredit disebabkan oleh  peningkatan dari lapangan usaha pertambangan, yang tercatat mengalami pertumbuhan 42,81 persen (yoy).

“Hal itu cukup baik menunjukkan pelaku usaha tambang yang masih optimis dengan perkembangan lapangan usaha ini dalam beberapa waktu kedepan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, di samping itu kredit lapangan usaha konstruksi juga tumbuh sebesar 29,28 persen (yoy), hal tersebut menunjukkan geliat pembangunan konstruksi di Kaltim yang diperkirakan masih berlanjut hingga akhir tahun 2019.  Lalu di sisi penghimpun dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) Kaltim tercatat tumbuh sebesar 14,06 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Secara Nominal DPK Kaltim Juli 2019 tercatat Rp 94,9 triliun. Jenis simpanan tabungan masih mendominasi DPK Kaltim pada triwulan II 2019 yakni 43,4 persen disusul oleh jenis simpanan deposito  mencapai 35 persen dan giro 21,6 persen.

“Optimisme penyaluran kredit, tentunya bisa menumbuhkan banyak sektor dari sisi bantuan pembiayaan,” pungkasnya.

Ditemui terpisah Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, pertumbuhan kredit di Kaltim sudah cukup baik. Hanya saja memang secara share masih didominasi kredit konsumsi. Walaupun kontribusinya  hanya berbeda tipis dengan kredit modal kerja. Kredit konsumsi memiliki kontribusi sekitar 37 persen terhadap total penyaluran kredit, diikuti modal kerja 35 persen, sisanya berasal dari kredit investasi.

“Meskipun demikian perkembangan ini masih didasari unsur kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, karena NPL yang masih di bawah threshold,” ungkapnya.

Dia menjelaskan,  secara umum tren ekonomi Kaltim terus membaik dengan didukung stabilitas kinerja sektor keuangan yang membaik. Untuk itu, OJK Kaltim menghimbau sektor jasa keuangan dapat meningkatkan penyaluran kredit atau pembiayaan, khususnya kepada sektor produktif.

“Sehingga akan banyak sektor yang bisa tumbuh,” tutupnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB
X