Transaksi Nontunai Kaltim Menurun

- Senin, 9 September 2019 | 13:24 WIB

SAMARINDA-Transaksi nontunai di Kaltim pada triwulan kedua mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Penurunan transaksi nontunai merupakan hal wajar, apalagi saat hari besar keagamaan nasional (HBKN).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, pada triwulan II 2019 transaksi nontunai Kaltim tercatat sebesar Rp 10,24 triliun dengan volume sebesar 254,05 ribu transaksi. Capaian ini lebih rendah dibandingkan triwulan I 2019 yang mencapai Rp15,96 triliun, dengan volume sebesar 267,40 ribu transaksi.

“Penurunan transaksi nontunai di Kaltim disebabkan penurunan transaksi BI-RTGS,” ujarnya di kantornya Jalan Gajah Mada, Samarinda.

BI-RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian transaksinya dilakukan dalam waktu seketika, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran High Value Payment System (HVPS) atau transaksi yang bernilai besar, yaitu di atas Rp 100 juta. Menurut Tutuk, periode libur panjang dalam rangka HBKN yaitu Idul Fitri, menjadi faktor penyebab rendahnya transaksi RTGS yang umumnya dilakukan oleh korporasi. Penurunan juga terjadi pada transaksi SKNBI Kaltim triwulan II 2019. SKNBI adalah sarana transfer dana nontunai secara ritel dengan nominal transaksi sampai dengan Rp 500 juta.

“Kedua transaksi tersebut menurun, sehingga wajar jika transaksi nontunai Kaltim menurun. Namun jika kita melihat transaksi tunai kita mengalami pertumbuhan,” katanya.

Dia menjelaskan, transaksi tunai Kaltim periode Juli 2019 masih berada dalam posisi net outflow setelah pada periode sebelumnya mengalami net inflow. Pada Juli 2019, nilai uang kartal yang diedarkan BI atau biasa disebut outflow mencapai Rp 1,30 triliun atau tumbuh 39,34 persen (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai uang kartal yang kembali ke BI (inflow) di wilayah Kaltim mencapai Rp 1,22 triliun pada Juli 2019 atau turun minus 1,07 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Sehingga pada Juli 2019 transaksi tunai di Kaltim berada pada posisi net outflow sebesar Rp 74,0 miliar,” pungkasnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X