Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Tarung Derajat Kaltim 2019 resmi berakhir kemarin di Gedung Serbaguna, Kompleks GOR Madya Sempaja. Para peraih medali emas dipastikan mewakili Benua Etam di pekan olahraga pelajar nasional (Popnas) dan pra-PON.
Ketua Harian Pengurus Provinsi Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Pengprov Kodrat) Kaltim Charles Rori menjelaskan, semua atlet yang menyabet medali di kejurprov otomatis berlaga di kejuaraan nasional (kejurnas). “Kalau junior mewakili popnas dan senior tampil di pra-PON,” kata Charles ditemui Kaltim Post kemarin.
Meski jadwal Popnas diundur, kata dia, skuat kodrat Kaltim mempersiapkan atlet terbaik untuk mengambil medali sebanyak-banyaknya. Dia menambahkan, ada 16 atlet junior yang terbagi dalam tiga kelas. Yaitu, 7 atlet tarung putra, 4 tarung perempuan, dan 6 atlet seni.
Sementara pra-PON dilaksanakan akhir November. Pihaknya telah menyiapkan 21 atlet. Perinciannya, 10 atlet tarung putra, 5 tarung putri, dan 6 atlet untuk kelas seni. "Untuk seni Popnas maupun pra-PON, satu orang dapat mewakili dua kategori," jelasnya.
Kejurprov kali ini dihadiri langsung oleh anak Achmad Dradjat, pendiri perguruan tarung derajat. Yaitu, Badai Meganegara Dradjat dan Rimba Dirgantara Dradjat.
Badai mengatakan terus mendampingi tarung derajat Kaltim hingga mencapai PON XX di Papua nanti. Dia mengapresiasi pengurus di Kaltim yang mampu menyebarkan cabor ini ke semua daerah. "Kaltim ini sangat luas. Saya salut kepada semua pengurus," ucapnya.
Dia menyatakan, teknik yang digunakan atlet dalam kejurprov kali ini meningkat. Namun, lanjut dia, simulasi latihan tanding sangat perlu.Sebab PON XX di Papua nanti merupakan kompetisi yang sulit.
Dari hasil kemarin, juara umum kejurprov junior diraih Samarinda yang meraih 6 emas diikuti Balikpapan yang peroleh 5 emas. Sementara juara kejurprov seleksi PON XX diperoleh Kutai Timur dengan perolehan 7 emas dilanjutkan Berau dengan 3 medali emas. (*/zaa/abi2/k16)
