PDAM Kejar Target Pelanggan, Optimalkan Bendungan Teritip

- Minggu, 8 September 2019 | 15:04 WIB

BALIKPAPAN- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Balikpapan berharap Bendungan Teritip bisa segera beroperasi maksimal agar beberapa konsumen baru bisa tercover. Utamanya di wilayah Balikpapan Timur. Pasalnya pencapaian pelayanan air minum di Kota Minyak baru menjangkau sebanyak 76 persen pelanggan atau 101.000 pelanggan sambungan rumah.

Direktur Utama PDAM Balikpapan Haidir Effendi mengatakan, Bendungan Teritip sebagai salah satu proyek strategis nasional di Kalimantan Timur masih belum beroperasional secara optimal sebagai penyuplai air baku.

“Ini karena keterlambatan dalam pembangunannya. Idealnya dilakukan pada 2010 tetapi baru selesai dan pada 2016 lalu. Pengoperasiannya pun baru bisa dilakukan pada semester II 2019 karena dalam persiapan pembangunan sistem dan jaringan pemipaan,” ucapnya, Jumat (6/9).

Ia menyebutkan, pihaknya sudah siap. Tetapi karena sistem Water Treatment masih dalam tahap finishing uji coba, makanya baru bisa dimanfaatkan 80 liter per detik dari kapasitas 200 liter per detik. Pemasangan pipa juga sedang dibangun.

Proyek tahun jamak yang dibiayai dari kantong Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 270 miliar di Kaltim ini direncanakan memiliki kapasitas sebesar 2.43 M³ diharapkan dapat menyediakan pasokan air baku sebesar 0,25 M³/detik.

Dari bendungan tersebut, pihaknya menargetkan bisa secara bertahap menambah 8.000—10.000 sambungan baru. Sehingga diharapkan kawasan timur Balikpapan tidak lagi terdapat blank spot air. Selama ini pasokan Air Baku di Kaltim, utamanya Balikpapan masih menghadapi persoalan minimnya infrastruktur sumber air baku seperti bendungan serta topografi yang cukup ekstrim dibandingkan dengan wilayah lainnya di pulau Borneo.

Haidir melanjutkan saat ini pencapaian pelayanan air minum baru menjangkau sebanyak 76 persen pelanggan di kota atau sebanyak 101.000 pelanggan sambungan rumah. Sisanya yang masih mengantre sebanyak 20.000 daftar tunggu sambungan.

Realisasi tersebut, membuat target nasional pelaksanaan 100-0-100 masih terkendala di Kota Minyak ini. Program yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 dan Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030 tersebut menargetkan penyediaan 100 persen akses aman air minum, 0 persen kawasan permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Untuk mencapai target tersebut Balikpapan harus memiliki pasokan sebanyak 2.000 liter per detik.

“Kami enggak bisa target penambahan pelanggan secara muluk-muluk. Kami harus kalkulasi dan selektif dengan tidak banyaknya sumber air baku baru. Pemerintah sebagai regulator yang mestinya kencang. Kami kan hanya operator, yang kami lihat animo pemerintah untuk urusan air bersih juga masih tenggelam,” jelasnya.

Saat ini pihaknya masih mengandalkan sumber air baku dari Waduk Manggar dengan kapasitas 900 liter per detik, sisanya menggunakan sumur dalam seluas 300 Ha. Padahal, lanjut dia dari sisi kelayakan bisnis investasi sumur lebih besar dan dari sisi lingkungan bisa menggerus turunnya permukaan tanah. Namun, karena belum adanya sumber air baku baru, pihaknya harus mencukupinya dari sumur.

Selain itu, kendala lainnya menjangkau pasokan air adalah topografi kota minyak yang 70 persen di antaranya berbukit. “Hukum air itu kan ngalir ke bawah. Yang wilayah atas akan susah memperoleh kalau yang di daerah bawah banyak yang menggunakan. Turun naik dari bawah didorong ke atas. Beda memang sama Jakarta, Surabaya, Samarinda, dan Banjarmasin yang flat. Nggak bisa membandingkan apple to apple,” serunya.

Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud memastikan Bendungan atau Waduk Teritip akan beroperasi pada akhir tahun. Menurutnya proses pengisian sudah dilakukan sejak Juli 2017, saat ini progresnya sudah selesai.

"InsyaAllah sesuai dengan progres, Akhir tahun selesai dan bisa beroperasi. Ini kan program kerjanya pusat, anggarannya pun dari pusat. Kita dikasih batasan waktu. Kalau tahun ini tidak terselesaikan bisa menjadi catatan tidak baik untuk Pemkot Balikpapan," katanya.

Selain itu tugas Kementerian PUPR adalah untuk membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tahap I berkapasitas 200 liter/detik di Kecamatan Balikpapan Timur. Hasil pengolahan IPA akan disalurkan melalui jaringan pipa distribusi ke enam reservoir untuk selanjutnya disalurkan ke sambungan rumah.

Pembangunan sebagian jaringan distribusi utama, reservoir, dan pipa sambungan rumah akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan. Wilayah pelayanan dimaksud adalah Kelurahan Teritip, Lamaru. Manggar Baru, Manggar, dan Sepinggan. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X