SAMARINDA – Pojok baca atau perpustakaan kecil menjadi solusi untuk menambah minat anak membaca. Fasilitas itu bisa diletakkan di pojok ruangan dalam rumah ataupun di kelas. Hal itu bisa dibuat semenarik mungkin di mata anak.
Rasa penasaran dapat membuat anak mendekat. Namun, siapkan buku-buku yang mudah dimengerti. Misalnya, buku cerita dongeng, sejarah kerajaan, dan kisah nabi.
Sematkan pula buku-buku yang dapat memotivasi. Jika menarik perhatiannya, si anak bakal menghampiri. Hal ini tidak dimungkiri Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Samarinda Asli Nuryadin.
Menurut dia, kebiasaan membaca sejak dini harus diterapkan. Jadi, tertanam dan menjadi kebiasaan bagi si anak hingga dewasa. “Memang tidak mudah. Terlalu sayang terhadap anak juga salah. Saya merasakan itu. Secara perlahan dibimbing membaca buku,” katanya.
Menurut dia, orangtua dan guru dapat memaksimalkan peran sehingga kebiasaan membaca tidak hanya ada ketika di sekolah. Namun, tertanam ketika si anak di rumah. “Mereka (anak) bisa membaca secara bersambung. Walaupun hanya beberapa lembar, setidaknya anak sudah terbiasa,” ungkap dia.
Selain itu, perlu diperhatikan agar tidak meletakkan buku yang terlalu tebal. Itu akan memengaruhi pikirannya. “Buku tipis saja. Kalau terlalu tebal, takutnya baru liat anak jadi malas,” sebutnya.
Kendati demikian, dipastikannya setiap sekolah di Samarinda sudah memiliki pojok baca. Hanya, dia mengimbau agar pihak orangtua menerapkan di rumah. “Kan bukunya tidak perlu banyak. Orangtua harus membimbing,” pungkasnya. (dq/kri/k16)
