SAMARINDA - Menjelang berakhirnya Operasi Patuh Mahakam 2019, pelanggaran masih kerap terjadi. Menukil data dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Samarinda, tercatat 2.167 pelanggaran selama sepuluh hari operasi tersebut berlangsung. Operasi Patuh Mahakam 2019 akan berakhir Kamis (11/9).
Meski operasi akan berakhir, pelanggaran masih kerap dilakukan para pengendara bermotor. Pelanggaran yang paling banyak terjadi adalah tidak memakai helm dan melawan arus. Pengguna kendaraan di bawah umur pun sering tertangkap. Penindakannya dari teguran tertulis sampai penilangan.
Selama 10 hari Operasi Patuh Mahakam berlangsung tercatat 1.800 tilang dan 367 teguran secara tertulis. “Tiga pelanggaran itu yang sering dilakukan, itu juga kan jadi target prioritas kami selama operasi patuh,” ucap Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Erick Budi Santoso.
Pengendara yang menggunakan handphone (HP) saat berkendara, juga menjadi perhatian Satlantas Polresta Samarinda. Pihaknya menjelaskan, penggunaan handphone saat berkendara dapat mengganggu konsentrasi. “Untuk pengendara yang pakai HP atau melakukan aktivitas lain saat berkendara akan ditindak juga. Bisa jadi tindakannya berupa tilang, kan bisa membahayakan pengendara lain,” ujarnya.
Untuk empat hari mendatang pihak Satlantas masih memfokuskan pada tiga target prioritas. Target lokasi yang merambah ke pinggiran Kota Samarinda tersebut tidak lepas dari jumlah pengendara yang terpantau melakukan pelanggaran. Pelanggaran yang paling sering terpantau adalah tidak menggunakan helm dan melawan arus hingga pengguna kendaraan bermotor yang masih di bawah umur.
Salah satu target lokasi yakni di beberapa ruas jalan Kecamatan Samarinda Seberang. “Kami juga akan merambah ke pinggir kota, jadi nggak cuma fokus target operasi,” terangnya. (*/dad/kri/k16)