TAIPEI–Perjuangan wakil Indonesia di Chinese Taipei Open 2019 terhenti di rentetan partai empat besar yang tersaji kemarin. Para wakil tersisa–yang tersebar di tiga sektor, tak sanggup mempertahankan tren positif yang dibangun sejak turnamen dimulakan pada 3 September.
Satu sektor yang sejatinya paling berpeluang membawa pulang gelar dari Taipei yakni ganda putri. Sebab, di semifinal, ada dua wakil yang menjejakkan kaki di babak itu. Hanya, mereka berada di pool berbeda. Sayangnya, mereka sama-sama tumbang.
Mereka adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Gryesia/Apriani kandas di tangan pasangan asal Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Meski menyandang titel unggulan pertama, Greysia/Apriyani harus mengakui kebolehan lawannya. Bertanding selama 64 menit, Greysia/Apriyani menyerah dalam persaingan rubber game 18-21, 21-12, 17-21.
Sementara itu, Siti Ribka lebih pelik. Mereka kalah dalam straight game dari pasangan delegasi Korea, Kim So-yeong/Kong Hee-yong dengan skor 20-22, 14-21.
Adapun dari sektor ganda campuran, ada Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja yang perjuangannya dikandaskan oleh pasangan asal Korea, Seo Seung-jae/Chae Yujung dengan skor 17-21, 18-21.
Sementara itu, dari sektor tunggal putra yang diwakili Shesar Hiren Rhustavito, Indonesia juga tak berdaya. Sebagai wakil terakhir Indonesia dalam rentetan partai empat besar kemarin, dia kedodoran pada dua game terakhir setelah sempat memaksakan game pertama dengan kemenangan. Laga berakhir dengan 25-23, 10-21, 13-31.
Dilansir dari badmintonindonesia.org, Hafiz Faisal mengatakan, mereka kesulitan berkonsentrasi karena kerap kehilangan poin pada pengujung game. “Mereka ulet dan hampir enggak pernah mati sendiri. Poin-poin mepet kami enggak bisa mencuri poin. Ke depannya kami harus lebih yakin di poin-poin akhir,” ungkap Hafiz. (ndy2/k16)