Tak Perlu Cabang UI di Kaltim, Unmul Yakin Bisa Jadi Andalan

- Sabtu, 7 September 2019 | 10:38 WIB

"Unmul sudah siap untuk jadi 'UI' baru di Kaltim. Saat ini, kami sudah mendapat akreditasi A."

Masjaya, Rektor Unmul

 

SAMARINDA–Beberapa waktu lalu, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menrisdikti) M Natsir mengemukakan opsi membuat cabang Universitas Indonesia (UI) di ibu kota negara (IKN) yang baru. Hal itu pun ditentang akademisi di Kaltim. Sebab, ketimbang membuat cabang baru, dinilai lebih baik memaksimalkan universitas yang sudah ada.

Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Masjaya pun angkat bicara. Memimpin universitas dengan penghasil sarjana dan jumlah mahasiswa terbesar di Kaltim, menurut Masjaya, Unmul mampu.

Pemimpin universitas dengan hampir 37 ribu mahasiswa itu mengatakan, pada dasarnya, esensi pembangunan dan termasuk dalamnya pemindahan ibu kota adalah mendekatkan kebijakan sehingga memberi manfaat untuk sekitar. Maka dari itu, mengoptimalkan keterlibatan masyarakat lokal harus diutamakan. Jangan sampai masyarakat sekitar jadi penonton.

Masjaya mengatakan, sebelum penetapan IKN yang baru ini, sebenarnya Unmul sudah punya roadmap untuk menjadi universitas berkelas dunia pada 2032. "Jadi, Unmul sudah siap untuk jadi 'UI' baru di Kaltim. Saat ini saja, kami sudah mendapat akreditasi A," terang Masjaya.

Dia mengatakan, meskipun target mereka 2032, namun dengan pindahnya IKN justru bisa menggenjot target tersebut. Unmul jadi universitas berkelas dunia bisa 2025 atau bahkan 2030. Sebab, motivasi tentu lebih kuat, selain itu dukungan kebijakan lebih dekat. Masjaya menambahkan, pada dasarnya, pihaknya membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai universitas unggulan di Indonesia.

"Misal sebagian dosennya di sini atau kerja sama peningkatan kapasitas. Kami membuka diri untuk beragam kerja sama itu," imbuhnya. Dia juga memastikan, civitas akademika di Unmul siap. Para dosen siap mengembangkan diri dan memberi materi dengan metode terbaik untuk para mahasiswa. Apalagi, dosen di Unmul dipastikannya semua sudah menggenggam gelar master.

"Jangan mengkhawatirkan kita bisa atau tidak untuk sama dengan UI. Tetapi, berilah kesempatan kita," kata dia.

Masjaya pun melanjutkan, jika setelah menjadi IKN dan tidak ada peningkatan, silakan mengambil kembali kesempatan tersebut.

Sebagai kampus terbesar, Masjaya mengatakan, pihaknya juga bakal berkontribusi terhadap masyarakat untuk IKN. Pihaknya berencana melakukan pemetaan masyarakat di sekitar calon wilayah IKN yang baru. Mulai usia, pendidikan, keterampilan, dan sebagainya. Dari pemetaan itu akan dilihat masyarakat setempat memerlukan apa. "Apakah peningkatan skill atau ternyata pembinaan yang lainnya," sambung Masjaya. (*/nyc/dwi/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X