Ignatius Suharyo, Kardinal Ketiga dari Indonesia

- Jumat, 6 September 2019 | 10:51 WIB

Monsinyur (Mgr) Ignatius Suharyo, uskup agung Jakarta, ditetapkan sebagai satu di antara 13 kardinal baru yang diangkat Paus Fransiskus pada 5 Oktober. Lima hari setelah pengumuman, Suharyo masih merasa deg-degan.

 

Taufiqurrahman, Jawa Pos

 

PARA pengabdi di lingkungan Keuskupan Agung Jakarta dan para awak media sempat bertanya apakah Ignatius Suharyo sudah bisa dipanggil Bapa Kardinal. ’’Sebaiknya Bapa Uskup saja,’’ katanya, lalu tersenyum simpul.

Suharyo mendapatkan telepon dari Nunsius Apostolik (Apolstolic Nuncio) alias Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo pada 1 September malam. Cukup lama sambungan telepon itu berlangsung untuk menyakinkan uskup berusia 69 tahun tersebut menerima anugerah kehormatan dari Paus Fransiskus.

Setelah lima hari, Suharyo muncul di publik kemarin (5/9). ’’Sampai sekarang tensi darah saya masih tinggi. Mudah-mudahan hari keenam besok sudah turun,’’ ujarnya, lantas terkekeh.

Ya, penobatan Romo Haryo, sapaan Suharyo sejak ditahbiskan sebagai imam pada 1976, memang mengubah banyak hal. Sesuai dengan tradisi Katolik, sapaannya bisa berubah. Sebagai uskup, dia bisa dipanggil Yang Mulia (His Excellency atau Sua Eccelenza). Sedangkan sebagai kardinal, dia boleh disapa Yang Utama (His Eminence atau Sua Eminenza). Sesuai dengan tradisi pula, namanya akan menjadi Ignatius Kardinal Suharyo.

Tentu, bukan hanya perubahan nama itu yang membuat perannya berubah. Selama ini, seorang kardinal juga dijuluki Pangeran Gereja Katolik. Merekalah yang akan menghadiri dan memilih konfklaf atau sidang penentuan paus baru. Di antara mereka pula yang akan terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Pada 5 Oktober, Romo Haryo akan terbang ke Vatikan untuk menjalani prosesi pengangkatan 13 kardinal baru. Mereka bakal menyatu dalam Kolegium Kardinal (College of Cardinals) yang beranggota 228 orang. Di antara 13 orang itu, 10 orang, termasuk Romo Haryo, adalah kardinal elektor. Berhak memilih dan dipilih menjadi paus dalam sidang konklaf. Kardinal elektor adalah mereka yang belum berusia 80 tahun.

Dengan pengangkatan itu, Romo Haryo merupakan uskup Indonesia ketiga yang mendapat kehormatan sebagai kardinal. Sebelumnya ada mendiang Justinus Darmojuwono (mantan uskup agung Semarang) dan Julius Riyadi Darmaatmadja (mantan uskup agung Semarang dan uskup agung Jakarta). Sama dengan Kardinal Darmojuwono, Romo Haryo juga menjabat ordinaris militer Indonesia, pemimpin Gereja Katolik yang melayani anggota Tentara Nasional Indonesia beserta keluarganya.

Romo Haryo tak mau menebak-nebak maksud pengangkatan dirinya. Dia pun tak mungkin bertanya langsung kepada Paus Fransiskus, paus yang terkenal kerap mendobrak tradisi. Misalnya, rajin mengunjungi Afrika, paus pertama yang berkunjung ke Timur Tengah, hingga membikin perjanjian persaudaraan kemanusiaan dengan imam besar Al-Azhar.

Soal kardinal, misalnya. Saat ini ada 128 kardinal elektor. Itu melebihi ’’kuota’’ sesuai dengan aturan Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis. Dalam konstitusi itu, jumlah kardinal elektor ’’dijatah’’ 120 orang. ’’Rupa-rupanya, kuota ini pun dilangkahi,’’ jelasnya. Lagi-lagi dengan tersenyum.

Menurut Romo Haryo, itu membuktikan bahwa Paus ingin gereja semakin universal dan internasional. Sesuai dengan nama Katolik yang berarti umum dan universal. ’’Kalau dulu, kardinal itu Eropa dan Amerika-sentris. Sekarang diangkat banyak dari Afrika dan Amerika Latin,’’ jelasnya.

Paus Fransiskus juga kerap menunjuk uskup dari gereja-gereja di daerah terpencil. Yang mungkin di peta saja tak muncul. Bahkan, ada dua kardinal non-elektor yang diangkat yang berasal dari background dialog antaragama.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X