Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik

- Kamis, 5 September 2019 | 13:23 WIB

JAKARTA– Sosialisasi kendaraan listrik di Indonesia semakin masif. Hal tersebut dilakukan demi meningkatkan minat masyarakat dan menarik investor kendaraan listrik. Kemarin (9/4) untuk kali pertama pameran khusus kendaraan listrik, Indonesia Electric Motor Show, dihelat di Jakarta. Event berlangsung di Balai Kartini pada 4–5 September 2019.

”Acara ini mempunyai misi untuk menggugah kesadaran masyarakat bahwa penggunaan kendaraan yang bersifat ramah lingkungan sudah sepatutnya mendapat tempat,” ujar Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat sesi opening. Sebanyak 45 exhibitor dari kementerian, BUMN, akademisi, stakeholder, industri komponen pendukung, dan agen pemegang merek dari Jepang, Tiongkok, Eropa, hingga tak ketinggalan produk dalam negeri Indonesia turut hadir dalam event tersebut.

Beberapa APM yang berpartisipasi memamerkan produk andalannya di IEMS, antara lain, Toyota, Mitsubishi, Nissan, Wuling, dan DFSK. ”Kami berkomitmen untuk berkontribusi pada penyebaran kendaraan listrik,” ujar Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto.

Pabrikan Tiongkok tak mau kalah. Wuling memboyong dua produk, E200 dan E100. ”Di negara asalnya, dua model ini sudah dipasarkan dan kini kami bawa ke pameran IEMS 2019,” ujar Senior Brand Manager Dian Asmahani.

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, mengembangkan kendaraan listrik di tanah air tidak mudah. Diperlukan ekosistem yang mendukung. Bukan hanya unsur perekayasa dan peneliti, melainkan juga sinergisitas antara kementerian dan lembaga serta dunia industri untuk mengembangkan produk tersebut. ”Untuk membangun fasilitas pendukung seperti tempat pengisian baterai di tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat, PLN harus berpartisipasi. Terkait dengan bea cukai suku cadang, Kemenkeu harus masuk, dan lain sebagainya,” ujar menteri 59 tahun itu.

Begitu pula dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memenuhi komponen dalam negeri kendaraan listrik. Nasir mengucapkan terima kasih atas pembangunan empat smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. Dengan beralih penggunaan kendaraan listrik akan membuat keuangan negara lebih sehat. ”Kebutuhan energi kita masih impor. Dengan menggunakan kendaraan listrik, negara tidak perlu mengeluarkan anggaran lagi untuk impor,” bebernya. (agf/han/c12/oki)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X