Hilangnya Optimisme King Fed

- Kamis, 5 September 2019 | 13:18 WIB

NEW YORK– Sudah 10 tahun lamanya Roger Federer mendambakan trofi dari Amerika Serikat (AS) Terbuka. Kali terakhir dia meraihnya pada 2008. Tahun ini, dia begitu percaya penantian itu akan berakhir. Bahkan, dia mendambakan bertemu Rafael Nadal di final.

Nah, jangankan final. King Fed—begitu dia dijuluki—gagal melangkah ke semifinal. Gangguan punggung membuat penampilannya tidak maksimal. Federer menyerah kepada Grigor Dimitrov 6-3, 4-6, 6-3, 4-6, 2-6 kemarin WIB. ''Kurasa ini momentumnya Grigor. Bukan momentum tubuhku. Jadi... ya nggak apa-apa,'' tutur Federer, seperti dilansir The New York Times.

Ucapan itu tidak menggambarkan perasaan Federer yang sebenarnya. Kepada BBC, dia mencetus sangat kecewa. Karena dia merasa di pertandingan kemarin dia bisa menampilkan permainan terbaik. Meski sempat bersusah payah di babak-babak awal. Dan, bukan hanya Federer yang kecewa. Fans pun bingung melihat permainan pria 38 tahun itu di dua set terakhir.

Terutama set kelima, King Fed menurun habis-habisan. Poin-poinnya macet (Dimitrov memenangi game terakhir dengan posisi love buat Federer). Pengembaliannya dibabat dengan mudah. Voli-volinya mati. Keseruan tiap game telah padam. Dia memberi selamat Dimitrov, menuju ke kursi, melepas headband, mengemas barang, lalu menghilang sampai 13 menit sebelum tengah malam.

Dia bermain buruk sekali kemarin. Federer membukukan 61 unforced errors, berbanding 41 yang dibuat Dimitrov. Dia hanya mampu mengonversikan 14 break points. Dan dia kehilangan game pertama pada dua set terakhir. Padahal posisinya memegang servis. Aneh sekali. ''Awal set keempat tidak ideal. Awal set kelima tidak ideal,'' tutur Federer dengan nada tidak percaya. Seolah badannya tidak mengirim sinyal sebelumnya.

Benar, Federer kehilangan masing-masing satu set di babak pertama dan kedua. Namun, saat melawan Daniel Evans di babak ketiga, punggungnya seperti baik-baik saja. Dia sangat prima. Begitu pun kala meladeni petenis peringkat 15 David Goffin di babak keempat. Tanpa cela. Bahkan, Goffin dihajar 6-2, 6-2, 6-0.

''Aku berada dalam kondisi yang sangat bagus. Aku punya dua hari untuk istirahat sebelum pertandingan ini. Tapi kalah,'' tuturnya gemas. Yang bikin dia makin gemas, beberapa musuh besarnya sudah tersingkir. Misalnya Novak Djokovic, yang dari drawing seharusnya bertemu dengan dia di semifinal.

Kesedihan itu bahkan membuat Federer, yang biasanya sangat optimistis, tidak lagi bersemangat ketika mendapat pertanyaan klise: apakah dia bisa memenangkan grand slam lagi. ''Aku nggak punya bola kristal (untuk meramal). Kamu punya?'' tantangnya. ''Tentu aku ingin menang grand slam lagi. Musim ini masih positif kok,'' kilahnya.

Di sisi lain, bagi Dimitrov, ini adalah kemenangan perdananya atas Federer. Plus, tiket semifinal AS Terbuka yang pertama. Sebelumnya, dari tujuh pertemuan, pemain yang 10 tahun lebih muda dari Federer itu selalu keok. Hanya mencuri dua set dari total 18 set. ''Aku yakin tadi itu Roger tidak 100 persen. Aku beruntung saja,'' kata Dimitrov, menyembunyikan rasa bahagianya.

Dimitrov menembukan momentum di set kedua. Tepatnya ketika leading 4-2. Dia merasa, dia bisa memenangkan pertandingan ini. Pemain yang dijuluki Baby Fed berkat one-handed backhand seperti milik Federer itu menyajikan pukulan-pukulan melengkung dari baseline yang sulit dijangkau Federer. Dia juga pintar mengubah ritme permainan ketika Federer sudah bisa membaca pukulannya.

Tiket semifinal grand slam menjadi hadiah manis buat kesabaran Dimitrov. Pemain yang dua tahun lalu menikmati indahnya menjadi nomor 3 dunia itu datang ke AS Terbuka sebagai pemain peringkat 78. Gara-gara cedera, tentu saja. Awal tahun ini, dia menjalani operasi bahu. ''Itu masa-masa yang gelap banget, sampai aku nggak mau mengingatnya. Aku cedera, kehilangan poin, kehilangan ranking. Titik terendah dalam karirku,'' curhatnya. (irr/na)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X