GELARAN Formula E menjadi pembuka gerbang ajang serupa level dunia singgah ke tanah Arab Saudi. Pada musim 2018-19, untuk pertama kalinya, E-prix berlangsung di Sirkuit Jalanan Riyadh. Penetrasi otoritas Arab Saudi kepada penyelenggara ajang olahraga bergengsi di dunia memang cukup kencang.
Selain itu, Reli Dakar dipastikan berlangsung di Arab Saudi pada musim 2020 mendatang. Itu menjadi tonggak sejarah gelaran reli ketahanan tersebut sejak pertama bergulir pada 1979.
Bahkan, race Formula 1 juga dikabarkan tinggal menunggu kepastian. Rencananya, satu seri di Arab Saudi bakal berlangsung pada musim 2021. Liberty Media sebagai penyelenggara F1 tengah menimbang terkait kebijakan mereka.
"F1 ingin menunjukkan sebanyak mungkin potensi olahraga ini bisa beragam," sebut Liberty sebagaimana dikutip The Guardian. Tetapi, rencana memasukkan satu seri ke Arab Saudi memunculkan pro-kontra dari berbagai pihak.
Salah satunya terkait masalah hak asasi manusia dan kebebasan pers. Pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi, Istanbul Oktober tahun lalu menjadi salah satu pemicunya. Pembelian senjata dalam skala besar oleh pemerintah Arab Saudi saat krisis di Yaman juga menjadi alasan lainnya.
Namun, berakhirnya larangan mengemudi bagi wanita di Arab Saudi menjadi sinyal positif akan bergulirnya balapan F1 di sana. Tahun lalu, Aseel Al-Hamad, wanita pertama Arab Saudi mengaspal dalam satu lap di Sirkuit Le Castellet sebelum GP Prancis.
Dia sangat bersyukur era baru wanita boleh mengemudi di Arab Saudi dimulai. "Itu juga menjadi kelahiran kiprah wanita di pentas motorsport Arab Saudi," katanya.
Selain ajang balap dunia, Arab Saudi juga sudah menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi lainnya. Salah satunya yakni Supercoppa Italiana 2018 yang mempertemukan Juventus dengan AC Milan di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Tahun ini, Ajang yang sama juga berlangsung di Arab Saudi.
Arab Saudi bersama Bahrain, dan Uni Emirat Arab juga mengajukan proposal untuk menjadi tuan rumah World Cup U-20 pada 2021 mendatang. Gabungan tiga negara itu akan melawan Brasil, Peru dan Indonesia dalam proses bidding nantinya. (nap)