SYUKURLAH..!! Luasan Kebakaran di Tahura Bukit Soeharto Turun, Ini Sebabnya

- Rabu, 4 September 2019 | 12:51 WIB

Kebakaran di kawasan Tahura Bukit Soeharto, Agustus lalu, tercatat lima kali. Meski intensitas kebakaran cukup tinggi, namun luasan kebakaran lahan dapat ditekan.

TENGGARONG–Kepala UPTD Tahura Rusmadi melalui Kasi Perlindungan Hutan Ghazali Rahman menyebut, bulan lalu terjadi lima kali kebakaran di Tahura. Rata-rata lahan yang terbakar seluas 2 hektare. Di antaranya juga sebenarnya keluar dari kawasan hutan, namun proses pemadaman api tetap dibantu oleh UPTD Tahura.

Penanganan secara dini oleh relawan dinilai efektif. (RIFQI/PROKAL.CO)

Yang menarik, kata dia, dari peristiwa kebakaran hutan tersebut, penanganan secara dini oleh relawan yang dibentuk UPTD Tahura sejak tahun lalu, mulai efektif. Contoh penanganan dini yang dilakukan seperti pembuatan sekat di sekitar lahan yang terbakar sehingga mengantisipasi meluasnya lahan yang terbakar.

“Di posko Tahura sebenarnya sudah ada anggota kami yang standby. Keberadaan relawan tersebut sangat efektif membantu untuk mengantisipasi meluasnya api,” tambahnya.

Salah satunya, dengan membentuk masyarakat peduli api (MPA) di Kecamatan Samboja oleh UPTD Tahura. Dia mengatakan, berada di 19 kelurahan/desa di dua kabupaten, membuat pengawasan terhadap Tahura Bukit Soeharto tidak mudah.

Jadi, perlu sistem pengawasan dengan keterlibatan langsung masyarakat yang bermukim di sekitar Tahura. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2014 mengisyaratkan keterlibatan warga melalui pembentukan Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP).

Saat ini, jumlah kader AMP binaan UPTD Tahura mencapai 70 orang. Mereka mengikuti serangkaian pendidikan dan pelatihan secara khusus. Pembentukan AMP dimulai dua tahun lalu sesuai arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pada 2015, tercatat jumlah hutan dan lahan yang terbakar di Kaltim mencapai 19.176 hektare. Angka tersebut turun drastis pada 2016 dengan jumlah lahan terbakar menjadi 1.197 hektare. Sedangkan pada 2018 jumlah lahan yang terbakar kembali merosot hingga 278,4 hektare.

“Semoga terus menurun jumlah kebakaran lahan di Kaltim. Tim karhutla dari instansi lain seperti polisi, TNI, dan BPBD juga sangat membantu sekali. Jadi, api sangat cepat tertangani dan tidak menjadi hotspot apalagi gangguan asap,” tambahnya.

-

Petugas berusaha memadamkan api. (RIFQI/PROKAL.CO)

Dia pun mengisyaratkan penyelamatan Tahura Bukit Soeharto tidak hanya berkaitan dengan sinergisitas lintas instansi. Melainkan juga peningkatan kesadaran masyarakat sekitar Tahura, akan pentingnya menjaga kawasan hutan. Tak hanya untuk lingkungan sekitar, tetapi juga sebagai wujud pengabdian kepada negara. (qi/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X