SENDAWAR–Lahan seluas 300 hektare di Kecamatan Mook Manar Bulatn (MMB), Kutai Barat (Kubar), terbakar. Cuaca panas dan angin kencang, membuat kebakaran itu lebih cepat meluas di areal tersebut. Kejadian itu sempat bikin panik warga. Sebab, titik api dekat dengan rumah warga.
Pemadaman sempat terhenti, lantaran kurangnya armada memadamkan api. "Kita hanya punya dua truk berisikan tandon air. Sementara api semakin melebar," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar Jenton, kepada Kaltim Post, kemarin.
Tim gabungan terdiri dari BPBD, Polres Kubar, Kodim 0912, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Kehutanan Kubar dibantu warga sekitar berjibaku memadamkan api. "Kalau soal pemicu kebakaran kita belum tahu pasti, nanti ada laporan selanjutnya dari tim di lapangan. Hingga pagi kemarin sekitar 300 lahan ludes terbakar. Api memang masih menyala di sekitar lokasi kebakaran," terang Jenton.
Ditemui terpisah, Camat Mook Manar Bulatn Rusmansyah menjelaskan, kebakaran hutan di kawasan itu berawal dari titik api kecil dari arah Kampung Karangan, yang terus menjalar menuju arah Kampung Gunung Rampah, pusat Kecamatan MMB.
“Arah sebelah kanan naik dari arah pelabuhan Melak Seberang (Kampung Karangan). Tidak bisa diantisipasi masyarakat, karena memang terbatas sarana prasarana pemadam kebakaran,” ungkapnya.
“Memang di Kecamatan MMB tidak ada ditempatkan armada untuk pemadam kebakaran ini. Jadi, kita tidak bisa berbuat banyak jika ada kebakaran seperti ini. Namun, saya sudah lakukan koordinasi dengan sejumlah pihak di kabupaten,” tambahnya.
Rusmansyah berharap, sejumlah pihak di Kubar membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di kawasan MMB. Dia menuturkan, pemicu kebakaran lahan di kawasan itu semakin menjadi adalah kondisi cuaca saat ini setiap hari sangat panas.
“Kami sudah mengimbau melalui surat kepada petinggi (kepala desa) 16 kampung se-MMB, agar menyampaikan kepada masyarakat untuk mengantisipasi membakar ladang dan lahan agar tidak terjadi kebakaran hutan di sekitarnya. Karena masuk musim kemarau saat ini memudahkan api menjalar ke hutan,” ungkapnya. (rud/kri/k8)