Sampah Menumpuk di Drainase, Ini yang Akan Dilakukan Pemkot

- Rabu, 4 September 2019 | 10:26 WIB

Salah satu penyebab utama banjir di Balikpapan adalah drainase tak berfungsi maksimal. Sampah yang menumpuk membuat aliran air terhambat.

 

BALIKPAPAN – Sejumlah proyek drainase untuk penanganan banjir yang digarap Dinas Pekerjaan Umum ditinjau. Wali Kota Rizal Effendi, (3/9) turun langsung ke 10 lokasi proyek yang tersebar di Kecamatan Balikpapan Kota dan Balikpapan Selatan. Beberapa lokasi di antaranya Prapatan, Telaga Sari, Damai, dan Damai Bahagia.

Pembangunan dan perbaikan saluran drainase merupakan bagian dari program prioritas Pemkot Balikpapan dalam penanganan banjir. Dalam tinjauan tersebut, Rizal mendapati masih banyak sampah berada di selokan.

Hal ini menjadi perhatiannya untuk mulai membangun edukasi lagi kepada masyarakat untuk sadar kebersihan.

Dia khawatir, sampah menjadi masalah utama banjir karena menghambat saluran drainase. Sehingga perbaikan drainase masih terasa tidak maksimal. “Tidak bisa hanya benahi drainase. Masyarakat masih buang sampah sembarangan,” katanya. Rizal berharap, masyarakat saling sadar menjaga kondisi saluran air.

Misalnya yang tinggal di daerah perbukitan atau dataran tinggi menjaga drainase dengan tidak buang sampah sembarangan. Jadi tidak menyumbat saluran di permukiman yang berada di bawahnya. “Saluran harusnya bersih jadi air cepat mengalir, tidak banjir. Jangan sampai laut jadi penampungan sampah. Ini ‘kan soal membuat kenyamanan lingkungan, bukan hanya banjir,” ucapnya.

Rencananya, Pemkot Balikpapan akan memasang jala di sejumlah lokasi. Tujuannya agar sampah yang bertebaran di selokan bisa tertangani dan tidak membuat aliran air macet. Selain itu, tentu untuk menghambat sampah larut hingga ke laut. “Beberapa tempat ada yang dipasang jala. Nanti kita lihat mana yang prioritas,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Rizal turut mengingatkan agar pelaksana proyek drainase bisa menyelesaikan proyek dengan tepat. Meski mungkin nilai proyek tidak terlalu besar di bawah Rp 200 juta atau penunjukan langsung. Semua tetap harus terbangun sesuai perjanjian.

“Jangan main-main dalam melaksanakan proyek, walau penunjukan langsung. Kalau jadi temuan nanti repot,” imbuhnya. Sebagai informasi, pengerjaan proyek dilakukan Dinas Pekerjaan Umum menggunakan sumber dana dari APBD kota dan APBD Provinsi 2019.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Andi Yusri Ramli menjelaskan, beberapa proyek yang pihaknya kerjakan ada yang berasal dari pengusulan melalui dewan. Kemudian program Kementerian Pekerjaan Umum, hingga kegiatan pemeliharaan.

“Yang kita tinjau tadi kegiatan dari penunjukan langsung. Makanya bisa langsung segera dikerjakan dan selesai karena nilainya di bawah Rp 200 juta,” ujarnya. Ada pun kegiatan DPU 2019 memiliki pagu anggaran sekitar Rp 458 miliar. Di antaranya untuk UPT Jalan dan Jembatan, UPT Drainase, dan sekretariat,” tutupnya. (gel/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X