PROKAL.CO, SAMARINDA - Kaltim mengalami deflasi -0,19% month to month (mtm) pada bulan Agustus 2019, turun dibandingkan periode sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,30% (mtm).
"Penurunan tekanan inflasi Kaltim dipengaruhi oleh deflasi kelompok transportasi dan komunikasi, terutama pada komoditas tarif angkutan udara," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) di Kaltim, Tutuk S. H. Cahyono dalam rilisnya (2/9/2019).
Tutuk menambahkan upaya pemerintah dalam mengendalikan tarif angkutan udara melalui penyesuaian Tarif Batas Atas (TBA) berhasil menahan laju inflasi pada kelompok ini.
Lebih lanjut, upaya pengendalian tarif angkutan udara juga dilakukan melalui pemberian insentif fiskal untuk membantu efisiensi biaya operasional maskapai.
"Deflasi juga terjadi pada kelompok bahan makanan, terutama pada komoditas sayur-sayuran yang disebabkan oleh tingginya pasokan di daerah sentra pasca masuknya musim hujan," kata Tutuk.
Pergerakan inflasi Kaltim yang mengalami deflasi ini tidak sejalan dengan nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,12% (mtm) pada Agustus 2019. Sampai dengan Agustus 2019, inflasi tahun kalender Kaltim tercatat 1,69% (ytd) atau secara tahunan sebesar 1,74% (yoy).
Berdasarkan kota pembentuknya, deflasi terjadi di Kota Balikpapan sebesar -0,52% (mtm) atau lebih dalam dibandingkan periode sebelumnya yang terdeflasi -0,08% (mtm).
Sejalan dengan perkembangan inflasi Kaltim, penurunan inflasi Kota Balikpapan juga dipengaruhi oleh kelompok transportasi dan komunikasi dan kelompok bahan makanan.
"Tarif angkutan udara di Kota Balikpapan mengalami deflasi -10,20% (mtm) atau memberikan andil sebesar -0,41% (mtm) terhadap penurunan inflasi Balikpapan," kata Tutuk.
Di sisi lain, Kota Samarinda masih mengalami inflasi sebesar 0,07% (mtm) pada Agustus 2019 namun lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 0,59% (mtm).
Berdasarkan komoditasnya, meredanya inflasi Kota Samarinda dipengaruhi oleh bawang merah, angkutan udara dan minyak goreng yang masing-masing mengalami penurunan sebesar -11,67%, -3,95% dan -4,35% (mtm).
Bank Indonesia secara konsisten akan terus melakukan asesmen terkait perkembangan perekonomian dan inflasi Kaltim terkini guna menuju sasaran inflasi akhir tahun sebesar 3,5+1% (yoy). (mym)