Kaltim Alami Deflasi saat Iduladha

- Selasa, 3 September 2019 | 09:52 WIB

SAMARINDA – Meski masih mengandalkan pasokan dari berbagai daerah di Tanah Air, Pemprov Kaltim kembali mampu menjaga inflasi dengan baik. Bahkan pada Agustus lalu di mana ada hari besar keagamaan nasional (HBKN) yaitu Iduladha. Sesuai historis, biasanya pada HBKN akan terjadi inflasi. Tapi di Kaltim pada Agustus tercatat mengalami deflasi sebesar 0,19 persen, dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,69 persen, dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,74 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, kestabilan harga dipengaruhi supply dan demand. Ketika kedua sisi itu relatif bisa dijaga maka kondisi harga pasti terkendali yang berujung pada inflasi yang terjaga. “Meski Agustus lalu ada Iduladha tidak lantas membuat permintaan lebih tinggi, sehingga Kaltim tetap deflasi,” ungkapnya, kemarin (2/9).

Dia menjelaskan, pada Agustus lalu semua tetap stabil, sehingga tercatat deflasi. Pada Agustus 2019 terjadi inflasi 0,07 persen di Samarinda dan deflasi sebesar -0,52 persen di Balikpapan. Sehingga Kaltim tercatat mengalami deflasi minus 0,19 persen. Deflasi di Bumi Etam dipengaruhi penurunan indeks harga pada kelompok transportasi dan komunikasi, yang mengalami deflasi sebesar minus 1,24 persen. Lalu diikuti deflasi kelompok bahan makanan sebesar minus 0,37 persen.

Sementara itu lima kelompok lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen, kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga dengan inflasi sebesar 0,24 persen, diikuti oleh kelompok sandang sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen.

“Permintaan tidak tinggi, para pedagang masih bisa menstabilkan harga seiring dengan permintaan pasar yang tidak melonjak meskipun HBKN,” tuturnya.

Dia menjelaskan, indeks harga konsumen (IHK) menjadi salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga atau bisa disebut inflasi atau deflasi di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

Di Indonesia, tingkat Inflasi diukur dari persentase perubahan IHK. Kaltim pada Agustus 2019 mengalami deflasi sebesar minus 0,19 persen, atau terjadi perubahan IHK dari 141,05 pada Juli 2019, menjadi 140,79 pada Agustus 2019. Inflasi tahun kalender pada Agustus 2019 sebesar 1,69 persen dan Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,74 persen.

“Kaltim menjadi salah satu daerah dengan inflasi yang selalu terkendali meski kebanyakan barang masih didatangkan dari luar daerah. Ini menandakan daerah ini sudah cukup bijak dalam menjaga kestabilan harga,” pungkasnya. (ctr/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga Bahan Pokok di Balangan Stabil

Rabu, 24 April 2024 | 15:50 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X