Samarinda Hujan “Kristal”

- Sabtu, 31 Agustus 2019 | 13:20 WIB

Bertahun-tahun predikat daerah dengan peredaran narkoba tertinggi di Kaltim, tersemat untuk Kota Tepian. Sudah tidak terhitung orang yang keluar-masuk penjara karena narkoba. Faktanya, barang haram itu terus membombardir Samarinda.

 

KENANG Hadi Saputra (34), melaju dengan kendaraan roda duanya, Suzuki Skywave KT 3311 NY, ke arah Samarinda. Di belakangnya, polisi berpakaian sipil mengikutinya. Membawa plastik hitam di dalamnya kotak susu dan makanan ringan. “Dia itu sadar kalau diikuti, makanya saat mau ditangkap langsung dibuang (sabu-sabu),” ujar Wakapolresta Samarinda AKBP Dedi Agustono kepada awak media, kemarin (30/8). Dia lari, tak sampai 100 meter tertangkap.

Tanpa bisa melawan, tubuh pria berbadan gempal itu bertekuk lutut. “Memang sengaja kami sasar di tempat ramai. Jadi, dia (Hadi) tak bisa berkutik,” sambung Dedi. Sebanyak 20 paket sabu-sabu itu diambil pelaku dekat dari Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto. “Transaksi mereka pakai sistem jejak,” sambung perwira menengah melati dua di pundak itu.

Perwira eks kapolres Bontang itu menuturkan, barang haram itu dari Kecamatan Muara Badak, Kukar. “Penelusuran informasinya enggak begitu lama, hari yang bersamaan juga kami tindak lanjut,” terangnya.

Barang haram itu totalnya 998,42 gram untuk sabu-sabu. “Bisa jadi dia (pelaku) adalah orang ke sekian yang menerima barang. Sistem mereka cukup sulit dibaca,” sambungnya. Sementara dari ineks, barang bukti yang disita sebanyak 998 butir. “Semua tujuannya ke Samarinda,” tambahnya.

Ditemui di ruang khusus, Hadi mengaku diberi upah Rp 15 juta untuk sekali pengantaran. “Uangnya sudah dibayar,” ucapnya sambil tertunduk. Dia mengaku, untuk perjanjian lokasi, semua dikomunikasikan lewat handphone (HP). “Saya ikut perintah saja, baru pertama kali begini (antar narkoba),” tambahnya. Ditegaskan Dedi, tersangka merupakan pemain baru.

Kembali ke Dedy, pihaknya belum bisa memastikan keterkaitan dengan penyelundupan sabu-sabu seberat 1,5 kg yang sebelumnya digagalkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim. “Oh, belum tahu pasti. Sementara akan didalami,” kuncinya.

Kota Tepian yang menduduki peringkat tertinggi di Kaltim, benar-benar jadi pasar “laris” para bandar. Berkali-kali pula polisi sudah melakukan penangkapan di kawasan tersebut. Polisi sebelumnya juga pernah mengungkap kasus peredaran 1 kg sabu-sabu yang menggunakan modus bungkus teh asal Tiongkok. Selain itu, ada daun ganja belasan kilogram hingga ineks ribuan butir. (*/dad/*/dra/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X