Dia menyebut, dari data angka kematian 2019 lebih tinggi dari 2018. Belum semua jamaah kembali ke Tanah Air, Subuh menyebut, ada 337 jamaah asal Indonesia dinyatakan meninggal. Sedangkan tahun lalu sekitar 360 orang. Dari Embarkasi Balikpapan, jamaah haji yang meninggal sebanyak 15 orang. Dari 15 jamaah yang meninggal itu, terdapat empat orang asal Kaltim.
Sementara itu, Kabid Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim Abdul Khaliq mengatakan, pesawat tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan molor kemarin. Dijadwalkan tiba pukul 11.40 Wita, pesawat mendarat pukul 13.15 Wita. Khaliq mengungkapkan, keterlambatan bagasi dan dokumen penerbangan di Jeddah jadi faktor dari pihak maskapai.
Sebelumnya, sebanyak 454 jamaah haji kloter I tiba di Bandara SAMS Sepinggan kemarin. Menumpang Boeing 747, jamaah menempuh perjalanan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Pesawat yang disewa dari Spanyol itu mendarat sekitar pukul 13.15 Wita.
Seluruh jamaah asal Kota Minyak itu turun dari pesawat menggunakan garbarata dan masuk ke terminal kedatangan. Salah satu jamaah bernama Yusran yang bersyukur karena perjalanan ibadah aman dan lancar.
Kendala hanya sempat dirasakan saat pulang menuju Tanah Air. Sebagian jamaah ada yang kelebihan muatan bagasi dan terpaksa meninggalkan barangnya di sana. Termasuk dia yang terpaksa meninggalkan satu tas ransel berisi pakaian di bandara. “Tidak masalah ditinggal, yang penting ibadahnya,” ucap dia.
Ketua Jamaah Kloter I Balikpapan Abdul Hamid menegaskan, secara ketentuan berat bawaan atau isi koper jamaah haji maksimal 32 kilogram dan tas jinjing 7 kilogram. Lebih dari kuota itu, tidak mendapat izin dan barang harus ditinggalkan. “Sebenarnya jamaah sudah tahu itu,” tuturnya.