PROKAL.CO,
BACAAN talbiyah terdengar menyambut kedatangan para jamaah haji melalui pengeras suara, kemarin (30/8). Di luar ruangan Aula Jabal Rahmah, Asrama Haji Balikpapan, itu bus silih berganti berhenti sejenak. Jamaah turun lalu mencari koper berwarna oranye untuk dibawa ke dalam ruangan. Perasaan lega tergambar di wajah mereka.
Di antara suasana bahagia itu, raut Hernowo Hersubeno tampak sembab. Air mata telah menggantung. Mengenakan kursi roda, dia dibantu seorang petugas. Ketika di dalam ruangan, dia tampak sibuk merogoh kantong celana putihnya, mencari telepon genggam mungil miliknya. Suaranya terbata-bata memberi kabar kepada seseorang di ujung telepon itu. “Bapak baik, ibu juga baik sudah di aula,” ucap pria 68 tahun itu kepada si penelepon.
Setelah telepon terputus dia menghela napas. Kemudian dirogoh kembali kantongnya kali ini mengeluarkan sapu tangan. Sembari mengucap talbiyah dia terus menyapu air matanya. Hernowo terkena strok sejak 2015, membuat bapak tiga anak itu tidak mampu berjalan sendiri. “Bersyukur, pada usia ini saya akhirnya diberi kesempatan juga Nak ke sana (Tanah Suci). Sudah sembilan tahun saya menunggu, tahun lalu sempat batal,” tuturnya.
Berada di Arab Saudi selama 40 hari, Hernowo mengaku tidak merasa kesulitan meski harus menggunakan kursi roda. Beruntung dia pergi bersama sang istri yang setia mendampingi dan membantunya mendorong kursi.
Dia menuturkan, selama ibadah haji cuaca memang tidak menentu. Terkadang panas, kadang pula hujan. “Beruntung tenda kami tidak terkena banjir atau rusak ketika di Mina,” timpalnya. Dia juga dibantu jamaah lain serta para petugas haji hingga mampu menjalankan seluruh rangkaian ibadah hingga tuntas.
Muhammad Subuh, staf ahli Menteri Kesehatan RI yang hadir di aula berujar, secara keseluruhan dari tahun ke tahun ada perbaikan pelaksanaan haji. Tahun depan setelah pelemparan jumrah, pihaknya akan menyediakan petugas haji tambahan, mengingat situasi kelelahan bukan hanya terjadi pada jamaah tapi juga petugas yang mendampingi.