JAKARTA- Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Candi Borobudur kemarin (30/8). Candi Budha terbesar di dunia itu merupakan salah satu destinasi wisata prioritas tanah air. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menilai pengembangan kawasan wisata Candi Borobudur lambat.
Jokowi bersama ibu negara Iriana Joko Widodo bersepeda mengelilingi kawasan wisata yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu. Selama itu pula, mantan wali kota Solo itu mengecek kebutuhan yang dibutuhkan untuk pengembangan kawasan Candi Borobudur. "Mau cek langsung di lapangan. Sehingga, apabila ada tambahan turis yang masuk, Borobodur siap untuk bisa melayanibpara wisatawan lebih baik," katanya.
Jokowi ingin memastikan kawasan Borobudur ditangani dengan baik. Termasuk pengaturan pengunjung. Jika sedang padat pengunjung, pengelola akan melakukan pembatasan. "Berapa yang boleh naik dibatasi," katanya.
Masih dalam rangkaian kunjungan, Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) dengan para Menteri Kabinet Kerja di Patio Main Joglo, Plataran Borobudur Resort and Spa. Ratas khusus membahas percepatan pengembangan destinasi wisata Borobudur. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir.
Pemerintah menetapkan empat destinasi wisata prioritas Indonesia tahun ini. Yakni, Danau Toba di Sumatera Utara, Mandalika Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Borobudur. "Harus terus dipercepat. Ini juga berkaitan dengan selesainya Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA) yang diharapkan bulan Maret 2020 telah bisa digunakan secara penuh," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, akan membangun akses jalan dari Kulon Progo ke Borobudur. Untuk memperpendek waktu tempuh dari bandara NYIA menuju Borobudur. "Ini banyak alternatif. Pak Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Purworejo ada usulan juga. Saya kira masukan-masukan yang ada sangat-sangat baik dan nantinya akan segera kita putuskan setelah studi lapangannya selesai," bebernya.
Setelah akses konektivitas tuntas, Jokowi ingin agar tata ruang, tata kelola, dan manajemen segera dibenahi. Rencana induk dan rencana detail pengembangan kawasan wisata Borobudur segera diselesaikan dan ditetapkan.
Selama pantauan lapangan, pejabat negara 58 tahun itu menyoroti pengembangan kawasan yang lambat. "Saya lihat masih belum cepat. Beberapa pengembangan-pengembangan fisik. Masih sangat banyak hal yang perlu dikerjakan di kawasan sekitar Candi Borobudur," jelasnya. Jokowi akan memantau pengerjaan di lapangan. Meminta laporan secara berkala setiap 3 bulan.
Dia berharap, empat destinasi wisata prioritas Indonesia itu segera rampung. "Kita harapkan di akhir 2020 produk ini betul-betul siap untuk dipromosikan besar-besaran," jelas Jokowi. Menurut dia, sektor pariwisata bisa menjadi motor peningkatan devisa di tengah gejolak ekonomi global. Menciptakan efek ganda, mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah. (han)