CATAT..!! Membiarkan Berkemudi di Bawah Umur Bukan Wujud Perhatian

- Kamis, 29 Agustus 2019 | 23:36 WIB

Tidak lazim mata memandang di jalanan, melihat tubuh kecil berseragam sekolah berkelok-kelok menggunakan motor. Bukan berkurang, anak di bawah umur yang mengemudikan motor justru tumbuh subur. Haruskah nyawa anak dipertaruhkan?

 

“TERKADANG saya heran, ada orangtua yang mengajarkan anak kecil naik motor,” ucap Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Erick Budi Santoso. Ucapan perwira menengah melati satu itu terlontar begitu saja. Hal itu dianggapnya fenomena menyedihkan, namun sulit juga dikikis. Jamak terlihat pelajar yang belum saatnya mengemudikan kendaraan, tapi sudah berkeliaran dengan motor.  

“Enggak jarang lho mereka itu laju-laju,” ceritanya. Sembari memperbaiki topi pet miliknya, Erick menyebut, hampir setiap hari polisi melakukan penindakan, bukan hanya pelanggar dewasa, tapi juga anak di bawah umur. “Pendidikan paling terasa itu di keluarga. Kalau orangtuanya saja memperbolehkan, artinya kan enggak peduli dengan keselamatan,” ungkapnya.

“Kalau sayang anak itu jangan kelewatan, jangan tunggu jadi korban,” sambungnya. Perwira penyuka kopi hitam itu terkadang heran, mendengar jika anaknya merengek-rengek minta dibelikan motor. Jika tidak, tak mau sekolah.

“Sah saja sih membelikan motor, tapi ya afdalnya ketika sudah usia layak saja,” terangnya. Membiarkan anak berkemudi sendiri, sama saja memuluskan kecelakaan.

Melihat beberapa waktu ke belakang, kecelakaan yang melibatkan anak di bawah umur, terbilang mengkhawatirkan. Mei lalu. Kasypul Satria Ananta (15), tergeletak di aspal, tepat di depan bumper mobil Jalan Pelita, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang. Bagian kepala remaja itu terus darah segar. Lutut kanannya masuk di sela bumper. Tidak Jauh dari tergeletaknya korban, sepeda motor yang dikemudikan ringsek.

Kasus lainnya di Jalan Sultan Alimuddin, Pelita IV, Sambutan, pada Maret lalu, juga meregang nyawa. Setelah laju motornya tidak bisa dikendalikan. Dia tewas seketika. “Seharusnya dari kasus-kasus yang pernah terjadi, orangtua itu belajar banyak,” tegas Erick. (*/dra/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X