SAMARINDA- Kamis (29/8), secara serentak, kepolisian dari Sabang sampai Merauke melakukan operasi kepolisian terpusat. Berbagai macam namanya. Setiap daerah pun berbeda. Di Kaltim, lebih dikenal Operasi Patuh Mahakam.
Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Erick Budi Santoso menjelaskan, operasi berlangsung selama 14 hari, hingga 11 September 2019. Tujuannya, meningkatkan kedisiplinan berkendara dan meminimalisasi kecelakaan lalu lintas.
Hasil rapat koordinasi lalu lintas (korlantas), ada delapan sasaran yang dijadikan target kepolisian (selebihnya lihat infografis).
Namun, korlantas juga menyarankan masing-masing daerah memiliki tiga target operasi khusus. Yaitu, kendaraan melawan arus, tidak menggunakan helm, dan pengguna kendaraan bermotor di bawah umur. “Karena sering terjadi pelanggaran di ketiga faktor itu,” ungkapnya.
Dia menambahkan, menanggapi pengguna kendaraan bermotor di bawah umur terus meningkat, Erick menerangkan, pihaknya aktif menggelar kegiatan Police Goes to School dan menjadi inspektur upacara setiap Senin secara bergantian di setiap sekolah. Baik SMP maupun SMA.
Selain itu, pihaknya telah mengajukan kepada Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, agar ada penambahan mata pelajaran atau ekstrakurikuler di sekolah yang berkaitan “tertib lalu lintas”. “Kami ingin menyadarkan sejak dini tentang bahaya berlalu lintas,” ujar eks kapolsek Kawasan Pelabuhan (KP) tersebut.
Sebagai informasi, Operasi Patuh Mahakam dijalankan tidak hanya memberi teguran, namun mengutamakan penindakan. (*/dad/*/dra/dns/k8)