SAMARINDA–Penyusunan alat kelengkapan dewan (AKD) periode 2019–2024 di DPRD Samarinda tengah berjalan. Membentuk fraksi parpol dan mencari posisi terbaik di setiap kelengkapan dewan jadi tugas awal 45 legislatif terpilih. Tak luput, mencari siapa penghuni singgasana pimpinan di Basuki Rahmat, sebutan DPRD Samarinda.
Hasil Pemilu Serentak 2019 menasbihkan empat partai peraup suara terbanyak untuk mengisi kursi pimpinan lima tahun ke depan. Mereka adalah PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, dan PKS.
PDI Perjuangan jadi partai dengan raupan suara terbanyak 69.275 suara. Dengan begitu, partai berlambang banteng moncong putih memantapkan diri untuk menguasai pucuk pimpinan dewan. Tiga partai lainnya, berbagi jatah di kursi wakil pimpinan DPRD.
PDI Perjuangan masih menunggu mandat dari pengurus pusat PDI Perjuangan. Dua nama kader terpilih sudah disodor ke pusat dan tinggal menunggu rekomendasi. Dua nama itu, Siswadi dan Adi Setiawan. “Sehabis penetapan KPU kami usulkan, tinggal menunggu,” ucap Siswadi, ketua DPC PDI Perjuangan Samarinda, kemarin (28/8).
Rekomendasi pun tengah ditunggunya, mengingat dirinya masuk rekomendasi. Namun Sis, begitu dia disapa, menyerahkan sepenuhnya pada kebijakan partai siapa pun yang akan diusung untuk duduk di kursi ketua DPRD Samarinda. “Santai saja. Sebagai kader tentu terima dan menjalankan arahan partai,” singkatnya.
Hal serupa terjadi di Golkar dan Gerindra. Golkar misalnya, mengajukan tiga nama untuk dipilih pusat. Tiga nama itu, Ahmad Sopian Noor, Muhammad Yusran, dan Rusdi. “Ada pertimbangan sendiri dari pengurus Samarinda. Tiga nama itu kami rasa yang paling layak mengawal aspirasi Golkar di Samarinda. Pekan depan sudah bisa diketahui hasilnya, Mas,” ucap Sekretaris DPD Golkar Samarinda Sutamsis.
Untuk Gerindra, informasi yang dihimpun media ini mengusung Alphad Syarief dan Helmi Abdulah untuk dipilih pengurus pusat yang bakal duduk di kursi wakil pimpinan DPRD Samarinda.
Cerita berbeda di PKS. Partai dakwah itu langsung mengeplot Subandi untuk mengisi kursi wakil pimpinan yang menjadi jatah mereka di Basuki Rahmat. Menurut Dimyati Mustofa, ketua DPD PKS Samarinda, mereka tinggal menunggu SK pengurus pusat. “Ada pertimbangan dari DPD dan DPW PKS Kaltim. Subandi juga satu-satunya kader yang dua kali duduk di dewan,” sebutnya. (*/ryu/dns/k8)