Rins Buktikan Bahwa Mesin Suzuki Tak Kalah dengan Honda dan Ducati

- Rabu, 28 Agustus 2019 | 22:37 WIB

Kemenangan Alex Rins menghadapi ketangguhan Marc Marquez di GP Inggris memastikan satu hal. Mesin berkonfigurasi 4 silinder sejajar masih bisa diandalkan untuk menghadapi dominasi V4.

Dalam tiga tahun terakhir, pertarungan di kelas para raja lebih sering mempertemukan Ducati dan Honda yang sama-sama mengandalkan mesin V4.

Ketika Yamaha terus terpuruk dalam dua musim belakangan, sempat terlintas dalam pikiran tim pabrikan berlogo garpu tala itu untuk mengganti konfigurasi mesin menjadi V4. Mengikuti arus utama. Tetapi, setelah melewati serangkaian pembahasan dan perenungan, mereka yakin bahwa mengganti konfigurasi mesin bukanlah jawaban. Dan di Silverstone Minggu lalu (25/8) Suzuki GSX-RR turut mengonfirmasi hal itu.

Duel GSX-RR dan RC213V merupakan pertarungan dua jenis motor yang sangat berbeda. RCV dirancang untuk memenuhi tuntutan sirkuit-sirkuit modern. Disebut modern karena sirkuit-sirkuit itu dibangun pada abad ke-21.

Trek yang tujuan utamanya dipakai untuk balapan Formula 1, di mana mobil-mobil tersebut memiliki teknologi DRS (drag reduction system). Ciri utama trek-trek itu, banyak lintasan lurus panjang yang memungkinkan DRS diaktifkan.

Sedangkan GSX-RR lebih old-school. Memiliki DNA yang sama dengan Yamaha-M1, GSX punya keunggulan di trek-trek klasik yang berkarakter teknikal. Sangat lincah untuk melibas tikungan cepat dan mengalir, tetapi tak memiliki tenaga besar untuk bertarung di tikungan lurus panjang atau berakselerasi di tikungan lambat.

Karena itu pula, tidak mengherankan GSX bisa menari-nari gesit di sirkuit klasik semacam Silverstone. Dan hanya di Silverstone-lah GSX-RR sudah menang dua kali. Yang pertama terjadi pada 2016, saat masih ditunggangi Maverick Vinales.

”(Motor GSX, Red) aku lebih kuat daripada dia (Marquez, Red) di semua tikungan cepat dan chicane (tikungan S, Red). Tapi, di sektor terakhir, dia jauh lebih cepat daripada aku, terutama saat berakselerasi keluar dari tiga tikungan lambat sebelum tikungan terakhir,” jelas Rins seperti dilansir Crash.

Untung, papar Rins, di lap penutup itu dirinya berhasil memanfaatkan kesalahan Marquez dan merangsek ke depan beberapa meter sebelum tikungan terakhir. ”Kalau tidak, dia bakal melarikan diri dengan mudah,” tandasnya.

Marquez sadar betul bahwa Silverstone bukan tempat yang pas bagi RCV untuk bertarung habis-habisan melawan Yamaha atau Suzuki. Karena itu, dia langsung tancap gas sejak lap awal dan berharap bisa segera melarikan diri untuk menciptakan jarak aman.

Meskipun, dia tahu bahwa strategi tersebut akan menghancurkan bannya lebih cepat. Dengan perhitungan itu pula, plus permukaan aspal Silverstone yang baru, Marquez memilih kombinasi ban hard-hard. Apalagi, siang itu suhu udara lintasan mencapai 44 derajat Celsius.

Marquez berpikir sejak awal bahwa lebih baik habis-habisan di awal dan finis kedua daripada berupaya menghemat ban pada paro pertama lomba tapi berakhir di posisi ke-5 atau ke-6. Karena determinasi Marquez itu pula, ditambah dengan karakter trek yang memang tidak pas dengan RCV, berkali-kali motor sang juara bertahan oleng dan bergetar hebat ketika digeber di tikungan cepat.

Sebenarnya Marquez juga tahu bahwa rival terdekatnya dalam perebutan gelar juara dunia 2019 Andrea Dovizioso sudah out pada lap pertama. Bisa saja dia tak mengambil risiko terlalu besar dan bermain aman dengan mengendurkan tarikan gasnya.

Tetapi, Marquez tetaplah Marquez. Yang dia tahu adalah cara membuka gas sampai pol. Bukan melepaskannya di tengah balapan. Dan terjadilah duel sengit di lap terakhir tersebut.

Marquez mengatakan, kekalahan oleh Rins di tikungan penghabisan itu memang menyakitkan. Namun, levelnya tak sampai mengalahkan rasa sakitnya ketika dipecundangi Dovizioso di Austria. ”(Silverstone tidak lebih menyakitkan, Red) karena aku mendapatkan 20 poin penuh,” ucap Marquez.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X