SAMARINDA–Bisnis gelap narkotika seolah tak ada habisnya. Seperti pepatah, mati satu tumbuh seribu. Ditangkap satu, jaringannya justru tumbuh subur.
Pengungkapan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim tidak pernah berhenti. Tujuannya jelas ke Samarinda. Dari ibu kota Kaltim, para pelakunya tak butuh waktu lama untuk memendam barang haram tersebut.
Berpindah dari tempat satu ke yang lain. Diecerkan ke beberapa pengedar. Geografis Kota Tepian yang strategis, mempermudah bandar yang memerintahkan kurir-kurirnya untuk mengantar keluar Samarinda. Narkoba dari Kota Tepian pun menggurita hingga Kalsel bahkan Sulawesi Selatan.
Berdasarkan penjelasan Kabid Pemberantasan BNN Kaltim AKBP Halomoan Tampubolon, pergerakan para kurir juga begitu cepat, ketika menerima barang dalam jumlah besar. Dari analisis BNN, sebelum barang dari negeri jiran tiba di Indonesia yang masuk lewat jalur laut dan darat utara Kalimantan, mereka sudah mengatur siasat. “Khusus kiriman yang 1,5 kg sudah terbungkus dengan kopi dan makanan ringan,” ucapnya.
Selain itu, sistem jejak cukup menyulitkan petugas untuk mengungkap. “Barang ditaruh di satu titik. Pengambilnya nanti orang lain, dibawanya juga dengan orang yang berbeda,” sambungnya.
Pasar Segiri, salah satu tempat peredaran paling darurat di Samarinda. Ke sana pula tujuan barang haram itu diedarkan. Namun, anggapan itu ditepis tipis-tipis. “Tidak hanya di sana, intinya menyebar di Samarinda,” ucapnya. Belum lagi barang haram yang lolos hingga menyeberang ke Kalsel lewat jalur darat.
Perwira yang pernah bertugas sebagai kasat Sabhara Polresta Samarinda itu menyebut, kristal yang disita dari tangan Akhmad Zainullah (32) itu tidak ada harganya. “Barang enggak baik itu,” ucapnya dengan nada menekan saat ditemui, kemarin (27/8).
Namun, dia menyebut, angkanya mencapai miliaran rupiah. BNN juga menyoroti peredaran narkoba yang berada di Kota Tepian. “Saya enggak ada urusan mau siapa pengedar itu, sikat,” tegasnya.
Seperti yang ditegaskan Kepala BNN Kaltim Brigjen Pol Raja Haryono, Senin (26/8) siang di kantornya, jajarannya mengungkap dua perkara narkotika di Kota Tepian. “Untuk pelaku sendiri pengakuannya baru sekali. Namanya pelaku selalu berusaha berkilah, tapi asalnya barang dan dilihat dari rutenya, tidak menutup kemungkinan dari sana (Kaltara),” tegasnya. (*/dra/dns/k8)