Tim Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim tampil gemilang di Pra-PON 2019. Emas kedua dibukukan skuat Benua Etam di ajang kemarin.
--
BANDUNG - Emas pertama dikoleksi dari cabor angkat besi, atas nama Lisa Setiawan kelas 45 kg putri. Emas kedua diraih Widari, cabor angkat berat kelas 47 kg putri. Hingga kemarin PABBSI Kaltim telah mengoleksi delapan medali. Dengan perincian, 2 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.
Sekretaris PABBSI Kaltim Hendra mengatakan, target meloloskan atlet sebanyak-banyaknya jadi misi yang diusung dalam boyongan ke pra-PON tersebut. "Alhamdulillah hasilnya membanggakan. Walau ada beberapa yang harus dievaluasi, kami selaku pengurus cukup puas," katanya.
Diklaim, peluang Kaltim untuk kembali mengoleksi medali emas masih terbuka. Dari cabor angkat berat atas nama Awang Latif masih bertanding. "Targetnya adalah Latif jadi yang terbaik di kelas. Sebab, di PON 2016 Jawa Barat dia meraih medali emas," terangnya.
Hendra melanjutkan, target medali emas yang telah meleset sejauh ini atas nama Triyatno dari cabor angkat besi kelas 69 kg putra. Lifter asal Benua Etam tersebut meraih perak setelah kalah dari Rahmat Erwin Abdullah. "Ya, kalah dengan sesama atlet pelatnas selisih angkatan 10 kg," terangnya lagi.
Kendati demikian, Hendra mengaku optimistis mampu melewati target yang dipatok KONI Kaltim. Sebagaimana diketahui, induk olahraga tertinggi di Ruhui Rahayu itu menargetkan PABBSI tiga emas di PON 2020 di Papua. "Insyaallah bisa dilewati. Karena binaraga belum terlalu maksimal di pra-PON," sambungnya.
Diklaim bila dioptimalkan dalam persiapan, binaraga bisa meraih lebih dari satu emas di PON mendatang. Pun demikian untuk angkat berat dan angkat besi, prestasinya masih bisa ditingkatkan. "Mudah-mudahan bisa lebih maksimal di PON nantinya," pungkas Hendra. (asp/abi2/k16)
