KNKT Mulai Investigasi Terbakarnya KM Santika Nusantara

- Senin, 26 Agustus 2019 | 12:07 WIB

AHMAD KHUSAINI/JAWA POS

BISA BERNAPAS LEGA: Lima korban selamat tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, kemarin. Mereka diantar KN SAR Laksmana dari Masalembu.

 

SURABAYA– Sigit dan Samuji berpegangan pada pipa di bagian bawah KM Santika Nusantara. Kapal itu baru saja terbakar pada Kamis malam (22/8) dan keduanya harus bergegas menyelamatkan diri dengan menggunakan pelampung.

Namun, karena tak bisa berenang, mereka tak mau ambil risiko. Memilih terus berpegangan ke pipa. Seraya berharap ada kapal lain melintas di dekat lokasi kejadian di Perairan Masalembu, Sumenep, Jawa Timur, untuk dimintai tolong.

Harapan itu baru terjawab pada Sabtu pagi (24/8). Sebuah kapal nelayan lewat dan menolong keduanya. Sigit dan Samuji lantas dibawa ke Brondong, Lamongan, sebelum akhirnya diantarkan ke posko terpadu di Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, kemarin (25/8). ”Saya tidak mau melepas pegangan. Pokokoe mati urip wong loro (Pokoknya mati hidup orang dua),” tutur Sigit tentang dua malam yang dilewatinya sembari terapung bersama Samuji itu.

Ditambah Sigit dan Samuji, jumlah korban yang telah dievakuasi mencapai 311 orang. Termasuk tiga korban meninggal dunia dan lima korban selamat yang dibawa dari Pulau Masalembu menggunakan KN SAR Laksmana kemarin. Jumlah tersebut jauh di atas yang tercatat di manifes, yakni 277 orang. Diduga banyak penumpang gelap yang tak tercatat. 

Bagian operasional PT Jembatan Nusantara Cabang Surabaya Joko Muis enggan menunjukkan data manifes penumpang kapal yang terbakar. Dia beralasan, seluruh pusat informasi soal jumlah data kapal yang terbakar ada di satu pintu. ”Yang resminya sama Basarnas,” katanya.

Dirut Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Hubla Ahmad menuturkan, jika penyelewengan pelayaran ditemukan, akan ada suatu pemeriksaan khusus kepada operator pelayaran. ”Jika ada penyimpangan, operator juga ada tahap peringatan, sanksi, bahkan pencabutan izin. Itu sudah ada SOP (standard operating procedure, Red),” katanya.

Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan masih ada korban yang belum terevakuasi. ”Karena ada ketidakcocokan jumlah manifes yang menjadi acuan kami tadi,” katanya.

Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya terus mendekat ke bangkai kapal. Bahkan tim SAR juga berencana memperluas wilayah pencarian.

Pihaknya juga akan melakukan koordinasi lagi dengan perusahaan pelayaran tentang jumlah penumpang di dalam kapal saat berangkat dari Tanjung Perak pada Kamis lalu. ”Kalau sudah ditemukan semua ya sudah, karena itu acuan kami. Kecuali masih banyak lagi penumpang gelap,” katanya.

Tim SAR Basarnas terus melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi kapal yang terbakar. Selain dengan kapal, mereka melakukan pencarian melalui udara. Sampai kemarin sore, masih ada orang-orang yang mencari kejelasan nasib keluarga mereka yang jadi penumpang KM Santika Nusantara. Salah satunya Arwas yang bersama dua kerabatnya dari Sumenep melaporkan kehilangan Naodah, saudara mereka.

Arwas sudah dua kali mengecek ke daftar penumpang yang telah dievakuasi yang dipasang di papan informasi di Gapura Surya. Namun, hingga kemarin sore, nama Naodah tidak ada. Selain itu, usaha untuk mencari Naodah di Kalianget sudah mereka lakukan. ”Semoga (Naodah) baik-baik saja,” harapnya.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab terbakarnya KM Santika Nusantara yang berlayar dari Surabaya dengan tujuan Balikpapan itu. Sejumlah data dikumpulkan, termasuk menggali keterangan para penumpang. ”Kami cari bukti awal untuk mengungkap penyebab kebakaran KM Santika Nusantara ini lebih dulu,” ujar investigator KNKT Nico Maris. (yon/lyn/han/c10/ttg/rom/k16)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X