Menikmati Operasi Batu Ginjal

- Senin, 26 Agustus 2019 | 12:01 WIB

CATATAN

Munir Asnawi

 

 

SETELAH 24 tahun silam, Senin (29/7) malam, bagian bawah perut posisi kanan hingga tegak lurus ke belakang terasa sakit. Sakitnya tidak terlalu berat, tapi tidak nyaman, apalagi mengganggu tidur. Uh kantuk datang, sakit melilit menggoda, mata yang berat tak bisa dipejamkan. Cukup menyiksa.

Istri dan anak saya membujuk agar pergi ke unit gawat darurat (UGD), agar tahu penyakit apa yang menyerang. Saya tetap bandel. Hingga pukul 01.00 Wita, saya menyerah dan pasrah diantar ke UGD Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).

Dalam pikiran saya berkecamuk dan menduga, ini ulah batu di kantung kemih lagi. Seperti yang pernah menyerang 24 tahun silam. Sakitnya mirip, didahului saat kencing ke luar air kemih yang keruh, kendati tidak separah dahulu. 

Persoalan air kencing keruh seperti seseorang yang dehidrasi sudah saya keluhkan sekitar sebulan lalu. Tapi bisa dinetralisasi dengan minum air putih hangat yang banyak dan rebusan daun kumis kucing dan keji beling. Sakit kambuh usai menunaikan puasa sunah Senin saat asupan air menurun. 

Dini hari saya berbaring di ranjang UGD rumah sakit RSPB. Pertanyaan dokter jaga seputar yang saya derita, saya sampaikan apa adanya. Injeksi penahan rasa nyeri menembus tangan kanan, rasa hilang berangsur lenyap. Itulah pertolongan pertama. 

Pemeriksaan kedua, saya diminta kencing di botol kecil. Air urine yang keruh itu diperiksa di laboratorium untuk mengetahui apakah ada kaitan dengan kantung kemih, apakah ada benda yang bersarang di sana?

Atau lainnya. Hasilnya, dalam air seni terdapat sel darah merah dan darah putih dalam takaran lebih. Kemungkinan ada inpeksi, ginjal agak bengkak, dan sejumlah lainnya. Dalam kesimpulan awal, batu ginjal. Dokter jaga meminta saya, keesokannya memeriksakan diri ke dokter urologi. 

Selasa pagi (30/7), saya penuhi anjuran dokter jaga. Tapi terlebih dahulu saya meminta rujukan ke fasilitas  kesehatan (faskes) BPJS Kesehatan di Klinik Panorama Balikpapan. 

Bermodal rujukan dokter umum Klinik Panorama, dr Padyo BP MKes, saya dirujuk ke sejawatnya spesialis urologi RSPB, dr Eddy Sunarno SpU. Saya diminta berbaring di tempat tidur poli urologi.

Pemeriksaan awal sangat standar, ditanya keluhan, ditekan bagian perut paling bawah sebelah kanan yang sakit. Sakitnya memang sudah tak seberapa, karena obat penahan nyeri masih bekerja. Selanjutnya diminta pulang dan meneruskan rawat jalan dua hari sembari meminum obat penahan nyeri yang diberi dokter jaga. 

Dua hari berlalu, dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi, apakah batu masih ada di buli (kantung kemih). Untuk mengintip posisi batu, saya menjalani pemeriksaan USG oleh dr Debie Poluan Sp Rad. Hasilnya belum tampak batu dan sludge

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X