SAMARINDA–Tembakan ke udara dilepas petugas. Di dalam Daihatsu Gran Max KT 8626 NL, seorang polisi berpakaian sipil beradu kekuatan dengan Meswanto (34), pelaku pencurian mobil. Di Jalan Abdul Muthalib, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, dia dilumpuhkan saat beraksi, Sabtu (24/8).
Obeng diubah ujungnya. Dibengkokkan seperti mata pancing agar mempermudah saat beraksi. Meswanto hanya dengan obeng sepanjang 15 sentimeter langsung bisa membuka pintu.
Saat jemarinya lincah memotong dan menguliti kabel kontak bak Mac Gyver. Saat itu pula polisi berpakaian sipil memergoki aksi pelaku. "Dipiting, tapi berusaha melawan," sebut Kapolsek Samarinda Kota AKP Yuliansyah.
Gunting yang dipegang Meswanto nyaris melukai wajah polisi. Pergumulan terjadi. Namun saat pelaku yang lama tinggal di kawasan Lempake, Samarinda Utara, itu hendak keluar dari pintu bagian kanan, polisi lain sudah mengadang. "Terpaksa kami lumpuhkan dengan timah panas, di kaki kanannya," tegas perwira pertama mantan kasat Reskrim Polres Kutim itu.
Rupanya dia tidak beraksi sendiri. "Ada temannya yang bertugas khusus memantau. Saat dikejar berhasil kabur," ungkap alumnus Akpol 2006 itu.
Dari barang bukti yang disita petugas, yakni obeng modifikasi, gunting, dan kunci pas. Kepada harian ini, Meswanto menyebut, kunci pas dipakai hanya untuk jaga-jaga. "Bukan untuk pecahkan kaca," ungkapnya.
Dia mengaku aksinya tersebut baru pertama kali. "Belajarnya dari mobil sendiri di rumah. Kebetulan punya Gran Max juga," akunya.
Dia menyebut, ekonominya sedang hancur. Utang hingga puluhan juta membuatnya terpaksa berbuat kriminal. "Saya sebenarnya sopir angkutan kota (angkot). Ada utang pokoknya," jelas dia.
Kembali ke Yuliansyah, pihaknya masih melakukan pengembangan, terutama mencari keberadaan rekan pelaku yang melarikan diri. "Pasti kami cari dan berkoordinasi dengan polsek, polres, dan polda lainnya," pungkas dia. (*/dad/*/dra/dns/k8)