SANGATTA–Lantaran belum punya terminal tipe C, sejumlah angkutan kota (angkot) di Sangatta ngetem di Jalan Yos Sudarso 1, Sangatta Lama. Rencananya, terminal C yang dipusatkan di daerah Pasar Induk Sangatta Utara.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang meminta Dishub agar kembali berupaya menggenjot realisasi terminal tersebut. Sebab, tidak ada trayek dari perkotaan ke pasar sangat menyulitkan masyarakat yang tidak memiliki kendaraan.
"Kami tidak punya terminal angkot, coba di samping pasar induk itu diaktifkan lagi. Ada bantuan penganggaran pasar di sana, otomatis akan banyak orang datang. Enak kalau ada angkutannya," katanya.
Sejauh ini, di Sangatta trayek angkutan kota hanya melayani jalur utama di Jalan Yos Sudarso hingga Jalan Swarga Bara. Padahal, banyak tujuan lain yang sangat membutuhkan jalur lintasan. Seperti Pasar Induk, RSUD Kudungga, Bukit Pelangi, bahkan pelabuhan jika rampung.
"Bagus kalau perencanaan itu jalan, supaya sentralnya bisa di pasar seperti di Makassar. Jadi kalau masyarakat ingin belanja ada aksesnya. Tidak susah lagi cari taksi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kadishub Kutim Ikshanuddin Syerpi melalui Kabid Darat Dihsub Kutim Failu mengatakan, terminal tipe C ini sudah dicanangkan sejak 2017. Namun, karena defisit anggaran yang menerpa, membuat rencana itu terpaksa dihentikan.
"Padahal sudah disetujui bupati, wakil sama sekda, tapi Kutim kena badai defisit sehingga tidak bisa terbangun," ungkapnya.
Kondisi parkir angkot yang terkesan sembarangan di Sangatta Lama ini serupa dengan Sangkulirang. Jadi, pihaknya akan mengantisipasi karut-marutnya wilayah.
"Ada warung mangkal, begitu kondisinya angkot kita sekarang.
Nanti Pasar Induk kalau sudah jelas, baru enak. Bisa dibuat lebih tertata. Supaya polder juga tidak ada angkot mangkal, semua jadi satu di pasar," terang dia. (*/la/ypl/k8)