Taklukkan Pesona Semeru

- Senin, 26 Agustus 2019 | 09:49 WIB

Oleh: Doni Ari Wardana

 

Bagi para pendaki dan pencinta alam, pasti akrab dengan Gunung Semeru sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, yang masih memiliki kawah aktif. Apalagi pesona gunung tersebut semakin tersiar lewat film dan lagu. Pendakian melelahkan, pasti terbayar dengan keindahan.

 

BERBEKAL semangat kemerdekaan meraih puncak Semeru atau dikenal Mahameru dengan ketinggian 3.676 MDPL. Beberapa jajaran pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda dipimpin langsung Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin. Bersama alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta yang tergabung dalam kelompok pencinta alam STAPALA melakukan pendakian ke Semeru dengan melakukan camp di Ranu Pani, Kalimati dan Ranu Kumbolo.

Perjalanan panjang dari Samarinda menggunakan pesawat dan mendarat di bandara Juanda Surabaya dilanjutkan perjalanan darat menggunakan mobil menuju desa Ranu Pani, kabupaten Lumajang. Dengan ketinggian 2.100 MDPL, rombongan malam itu langsung disambut dinginnya Ranu Pani. Rasa lelah pun terabaikan karena sudah tidak sabar melakukan pendakian besok harinya.

Bagi yang baru pertama kali mendaki Semeru, tak perlu risau meski trek sulit dan cenderung menanjak. Pesona keindahan sepanjang pendakian yang begitu bersahabat menambah semangat terus berjalan walau lelah terus dilawan.

Tak perlu khawatir kehausan dan kelaparan. Tiap-tiap pos hingga di pos terakhir Kalimati, tersedia warung-warung kecil. Sebotol air mineral tanggung dengan harga Rp 10 ribu terasa murah, daripada harus kembali ke pemukiman di Ranu Pani.

Ingin menghemat, di Semeru terdapat dua titik lokasi yang terdapat sumber air. Di pos Kalimati sebagai pos terakhir dan tempat camp sebelum mendaki ke puncak Mahameru, terdapat mata air. Untuk mengambilnya, terlarang sendirian, minimal berdua. Kemudian di Ranu Kumbolo, air danau yang disucikan warga bisa untuk diminum. Di danau ini dilarang melakukan aktivitas MCK dan berenang.

Tak mudah meraih ke kaki puncak, terlebih ke puncak Mahameru. Untuk ke kaki puncak atau Kalimati dengan ketinggian 2.700 MDPL, kita harus mendaki 6-8 jam. Sedangkan ke puncak berkisar 5-9 jam dengan medan berat karena berpasir dan ekstra hati-hati dengan bebatuan menggelinding.

Lelah luar biasa terbayarkan setelah meraih puncak. Menikmati keindahan Ranu Kumbolo di ketinggian 2.400 MDPL. Begitu pula yang tidak meraih puncak pun tidak menyesal karena terobati pesona Ranu Kumbolo. Putih embun es dan dinginnya Ranu Kumbolo begitu bersahabat. Ditambah menikmati pesona pagi luar biasa ditambah terbitnya matahari yang membelah dua bukit kembar.

Agungnya pesona keindahan masih kita nikmati saat perjalanan pulang dari Ranu Pani ke Surabaya. Melewati perkebunan penduduk, juga hutan. Di tengah-tengah perjalanan, melihat savanna Bromo dari atas. Sejauh mata memandang, pesona keindahan alam yang membayarnya. Sekali, dua kali, hasrat ini selalu menggiring untuk kembali lagi! (*/rdm)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X