SAMARINDA - Menjelang azan Magrib berkumandang, (24/8), kepulan asap hitam membubung diiringi api yang membesar. Iring-iringan truk pemadam membelah jalan Samarinda yang padat. Ya, si jago merah kembali beraksi di permukiman padat, Jalan Kemakmuran, Gang 1, RT 20, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.
Darna, saksi mata mengatakan, sore hari saat dirinya bersantai di beranda rumahnya bersama suami, dibuat kaget. Asap hitam tiba-tiba mengangkasa dari bangsal dua pintu depan rumahnya.
Melihat kepulan asap hitam, warga sekitar mendatangi bangsal itu. “Pintunya terkunci, nggak bisa dibuka jadi langsung didobrak,” ucap Darna.
Menurut dia, api ternyata sudah membesar di dalam bangunan itu. “Api, kebakaran, kebakaran, tolong,” pekiknya sambil berlari. Mendengar teriakan Darna, warga semakin ramai dan berusaha memadamkan api.
“Api sudah membesar ketika pasukan kami datang,” ujar Kamarudin, petugas PMK Rajawali, yang ditemui di lokasi kebakaran. Kerumunan warga yang berjejal untuk sekadar melihat si jago merah, ditambah akses jalan hanya selebar 1,5 meter menjadi hambatan melakukan pemadaman.
Armada pemadam kebakaran tidak dapat mendekati titik api. Jadi, petugas pemadam harus menarik dan mengangkat mesin pompa air dan selang sekitar 150 meter. Muasal si jago merah diduga dari korsleting listrik di bagian dapur bangsal dua pintu.
Konstruksi bangunan yang terbuat dari kayu membuat api cepat menjalar. Enam rumah dan satu bangsal dua pintu ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun 24 jiwa atau delapan kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
Setelah berjibaku dengan jago merah selama satu jam lebih, delapan armada PMK dan lima mesin pompa air relawan berhasil menaklukkan jago merah. Untuk memastikan penyebab kebakaran tersebut, Polsek Sungai Pinang masih melakukan penyelidikan. (*/ain/*/dad/kri/k16)