Baru Delapan Venue yang Kelar, Pembukaan PON Papua Mundur

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 23:23 WIB

JAKARTA- Pembukaan Pekan Olahraga Nasional ke-20 di Papua dipastikan bergeser.  Awalnya, agenda multieven empat tahunan itu bergulir pada 9 September 2020.  Namun, karena sejumlah kendala, jadwal PON tahun depan mundur pada 20 Oktober 2020.

Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan persiapan penyediaan peralatan pertandingan PON 2020,  yang dipimpin oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto, kemarin (22/9). Rapat koordinasi yang bertempat di Lantai 3 Gedung Kemenpora, Jakarta, ini dihadiri oleh seluruh pengurus besar cabang olahraga.  Rapat juga melibatkan perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Papua.

Apa kendala di Papua ? Untuk infrastruktur, terutama venue pertandingan, Papua harus membangun dari nol. Hingga kini baru ada delapan venue saja yang jadi.  Diantaranya Stadion Papua Bangkit dan Timika Sport Center. Sekitar 48 venue lainnya masih dalam tahap pembangunan yang dijadwalkan akan selesai pada Mei 2020 nanti.

Pihak Papua memberi perhatian khusus.  Mereka mengucurkan banyak biaya untuk pembangunan venue. Akibatnya banyak persiapan lain yang kurang tercover, khususnya soal alat-alat yang akan digunakan atlet untuk bertanding.

“Kami datang dari Papua bukan dengan kelebihan. Kami datang dengan kekurangan kami. Saya yakin teman-teman wartawan mengetahui kondisi Papua dalam konteks kesiapan sarana dan prasarana. Sangat jauh sekali,” jelas Alexander K. Y. Kapisa, Plt Kadisorda Papua.

Kemenpora akhirnya turut tangan untuk membantu memecahkan kendala ini. Gatot menuturkan pihaknya, akan mengucurkan bantuan dana peralatan sebesar Rp 191 miliar, plus bantuan penyelenggaraan sejumlah Rp 328 miliar. Kendati demikian, pencairan dana itu masih harus menunggu keputusan dari pihak  yang lain.

“Kepada Papua, kami berikan privilege. PON sebelumnya nggak ada bantuan dari pusat untuk anggaran peralatan, tapi untuk membayar panitia pelaksana, wasit, dan banyak lagi,'' papar Gatot.  ''Itu pun melalui MoU dengan KONI sebagai pengurus besar. Tetapi kami kan nggak bisa pakai rumus yang sama. Untuk Papua ini sangat spesial,” ujarnya.

Setiap cabor juga diminta untuk memberikan pinjaman peralatan demi kesuksesan PON tahun depan. Nantinya seluruh alat yang ada akan diangkut oleh kapal milik TNI AL ke Papua. Kendati demikian, pihak PB PON masih akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani untuk pembahasan lebih lanjut.

Bahkan Gubernur Papua Lukas Enembe dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Senin nanti, untuk membahas persiapan PON.

“Kami harap ada keputusan dalam dua hari ke depan. Dari sisi kami tetap pelaksanaan PON ini on schedule. Saya secara khusus menangani bagian teknis yang menjadi driving force persiapan di Papua,” ucap Alex.

Isu mundurnya PON dari 2020 menjadi 2021 memang santer terdengar. Ketidaksiapan dari segala sisi disinyalir jadi penyebab utamanya. Namun,   pemda Papua melalui Alex masih optimistis bahwa multievent terbesar tanah air itu akan terlaksana tahun depan. (feb/bas)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X