SURABAYA– Beberapa kota di Jawa Timur disinyalir menjadi tempat persembunyian teroris. Kemarin Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri bersama tim Brimob Polda Jatim berhasil membekuk lima terduga teroris di tiga daerah. Yakni Sampang, Lamongan, dan Blitar.
Informasi yang diterima Jawa Pos kemarin, tiga dari lima terduga teroris itu ditangkap di Blitar. Pertama adalah seorang penjaga apotek berinisial Sb. Pria 53 tahun itu adalah warga Beru Wlingi. Sb ditangkap sekitar pukul 18.20. Terduga teroris kedua adalah Kur, warga Keluragan Sentul. Dia diketahui memiliki usaha laundry. Kur ditangkap pukul 15.52 di depan rumahnya. Lalu, terduga teroris ketiga adalah Jo, warga Jalan Riam Kiri. Jo yang bekerja di salah satu BPR itu dibekuk pukul 20.30.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera membenarkan penangkapan sejumlah terduga teroris itu. Namun, dia enggan menjelaskan lebih jauh. Sebab, penangkapan terduga teroris merupakan ranah Mabes Polri. Meski demikian, dia membenarkan bahwa penangkapan itu juga melibatkan jajaran Polda Jatim. "Ada penangkapan memang benar. Tapi saya tidak bisa berkomentar banyak karena bukan kapasitas Polda Jatim,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon tadi malam.
Yang pasti, penangkapan itu merupakan instruksi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Sebab, sebelum penangkapan, ada penyerangan ke Ipda Agus Sumarsono, anggota polsek Wonokromo. Dia diserang dengan senjata tajam di dalam Mapolsek Wonokromo. Akibatnya, Ipda Agus mengalami luka tusukan dan sabetan di bagian tangan dan kepala. Sebelum beraksi lebih sadis, pelaku bernama Imam Musthofa itu berhasil dibekuk. Dia adalah pengikut Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (den/oni)