Pola asuh berperan sangat penting dalam tumbuh kembang seseorang. Karena pola asuh dapat pula memengaruhi kesuksesan dan masa depan buah hati Anda.
Seorang ibu atau orangtua mesti hati-hati dalam berbicara. Karena dasar dari neuroparenting adalah apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan. Maka itu, pembenahan pola asuh sangat penting, mengingat orangtua merupakan role model bagi anak-anaknya. Tumbuh dan besar dalam sebuah lingkungan yang positif akan berbuah baik, dan begitu sebaliknya.
Ketua Asosiasi Rehabilitasi Narkoba Indonesia dr Aisah Dahlan CHt mengungkapkan, apa yang anak dapat akan diserap ke sistem saraf dan badan mereka.
Contoh kecilnya, yakni cara memberitahukan atau berbicara kepada anak yang kecanduan gadget. Orangtua mesti meminta anak dengan cara positif dan jelas agar anak mengerti maksud orangtua.
Bukan dengan cara membentak, memarahi atau mengatakan si anak pemalas. Orangtua harus menghindari kata-kata yang tidak perlu. Sebab itu dapat menjadi sebuah sugesti negatif bagi anak ke depannya. "Orangtua harus tenang saat meminta, jangan langsung memarahi," ungkapnya saat mengisi seminar pola asuh anak di Aula Pemkot Balikpapan, Kamis (22/8).
Orangtua pun mesti memahami tiap era pasti berbeda. Sehingga orangtua tidak perlu khawatir akan era si anak. Karena tiap era ada punya ciri khas, dan anak nanti saat menjadi orangtua dapat memahami saat dihadapkan dengan era berbeda. “Gadget masa sekarang nantinya pasti akan berbeda dengan masa depan. Perubahan selalu terjadi di setiap era. Maka hargai setiap era dan tetaplah berpikir positif,” tutur Aisah.
Bermain gadget di rumah dirasa lebih baik ketimbang si anak keluyuran bermain di luar rumah. Sebab, banyak dari anak sekarang jatuh pada salah pergaulan, free sex juga kecanduan obat-obat terlarang dan umumnya banyak pula menggunakan lem Fox.
“Justru yang lebih berbahaya bila anak sudah salah pergaulan dan kecanduan. Jadi menjadi orangtua bukanlah perkara mudah atau susah, tapi bagaimana orangtua mau belajar menerima dan membenahi diri dari tradisi lama atau cara pola asuh lama. Ingatlah, pola asuh bisa memengaruhi kinerja dan masa depan anak di masa mendatang, atau saat bekerja nantinya agar menghasilkan generasi emas,” bebernya.
Dalam hal ini tentu pemerintah tidak bisa lepas tangan. Butuh pendampingan sebagai upaya kepanjangtanganan keluarga. Kepala Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, Sri Wahjuningsih mengatakan, pendampingan langsung kepada masyarakat kini menjadi prioritas.
"Berdasarkan evaluasi kami, selama ini kasus-kasus yang kami tangani ternyata ditimbulkan pola asuh yang tidak benar dari orangtua pada anak," ujarnya.
Sehingga dibutuhkan penanganan dan bantuan pendampingan secara berkala. Bukan hanya keluarga, tapi juga remaja yang akan menikah. Dengan harapan dapat mencegah atau setidaknya mengurangi kasus di masyarakat terkait kesalahan pola asuh.
"Bagaimana keluarga itu kita benahi. Mari kita benahi terlebih dulu pola asuhnya. Ini merupakan salah satu cara kami untuk membenahi keluarga yang salah dalam pola asuh," tutupnya. (lil/ms/k15)