Durasi kerjasama Liverpool dengan apparel asal Amerika Serikat (AS) New Balance berakhir musim panas 2021 mendatang. New Balance membayar Liverpool GBP 45 juta (Rp 782,70 miliar) per tahun sejak 2015 lalu.
Namun menurut Liverpool Echo kemarin (23/8) New Balance sangat kecil kemungkinan melanjutkan kontrak dengan Liverpool. Pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG) pasti mengajukan kenaikan harga kontrak.
Kesuksesan menembus final Liga Champions dalam dua tahun beruntun (2017-2018 dan 2018-2019) menjadi nilai tawar kuat FSG mengajukan kenaikan kontrak per tahun dengan New Balance. Sebelum bekerja sama dengan New Balance, FSG disponsori Warrior Sports.
Sejak era FSG dimulai Oktober 2010 lalu, maka periode Liverpool di bawah Juergen Klopp ini yang paling melejit ketenarannya. Citra Klopp sebagai pelatih murah senyum, respek, dan ramah mengatrol pangsa pasar Liverpool. Jangan lupakan juga adanya Mohamed Salah yang rendah hati turut menaikkan pamor klub enam kali juara Liga Champions itu.
Nah, kabarnya apparel asal AS lainnya yakni Nike mengincar untuk masuk sebagai sponsor Liverpool menggantikan New Balance. Liverpool Echo belum menulis pasti berapa besaran kenaikan kontrak per tahun Liverpool bersama Nike jika benar-benar kerjasama itu terealisasi.
“Saat ini Manchester United merupakan tim dengan pemasukan apparel terbesar di Premier League dengan GBP 75 juta (Rp 1,3 triliun) per tahun dengan Adidas. Manchester City dengan Puma di tempat kedua dengan GBP 65 juta (Rp 1,13 triliun) per tahun,” tulis Liverpool Echo.
Akan tetapi beberapa sumber Liverpool Echo menyebutkan jika benar kesepakatan antara Nike dengan Liverpool betul terealisasi maka nilai kontraknya tak akan melebihi United. Namun bisa berada di angka yang sama dengan City. (dra)