SAMARINDA–Ibadah haji merupakan rukun iman kelima bagi mereka yang mampu. Tahun ini ada sekitar 626 jamaah asal Samarinda yang akan pulang dari Tanah Suci dan terbagi dalam enam kloter berbeda. (lihat grafis).
“Agenda penyambutan jamaah haji sudah biasa dilakukan. Namun kali ini, karena kloter 2 dan 6 jumlah yang banyak, ini yang perlu dipikirkan,” ungkap Tejo Sutarnoto, asisten 1 sekkot Samarinda, dalam rapat persiapan pemulangan jamaah haji kota Samarinda, Selasa (20/8).
Biasanya para jamaah sering berhamburan di lokasi kedatangan.
Selain jumlah yang perlu diperhatikan, hal lain yang jadi perhatian yakni jumlah koper besar dan air zam-zam. Tipikal jamaah yang sudah lama tidak bertemu sanak keluarganya akan bergegas menemui mereka. Jadi terkadang ada saja hal-hal yang tidak diharapkan terjadi. “Seperti koper yang tertukar, tidak kebagian air zam-zam, bahkan salah menitipkan tas pada orang asing,” jelasnya.
Untuk menertibkan para jamaah dan sanak keluarga, pihaknya akan mengerahkan sekira tiga polisi Pamong Praja untuk mengawal 1 bis jamaah haji.
Tim dari kantor Pos Indonesia yang akan membawa barang-barang jamaah serta pembagian air zam-zam. Untuk mengambil barang dan air zam-zam harus menunjukkan passport jamaah haji. Pengambilan juga dapat diwakilkan oleh keluarga.
Tejo mengharapkan, keluarga jamaah dapat bekerja sama dengan panitia. “Khususnya saat penjemputan di lokasi kedatangan tidak terburu-buru menghampiri bis jamaah,” ucapnya.
Ditemui terpisah, Kabid Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Daerah Samarinda, Aji Mulyadi mengonfirmasi kesiapan mereka untuk menyambut kloter lainnya dengan jumlah jamaah yang tidak banyak di Kantor Kemenag kota Samarinda, Kamis (22/8). (*/yui/dns/k8)