SAMARINDA–Malam beranjak pergi, kemarin (22/8), suara sirene pemadam kebakaran memecah keheningan. Pemadam beradu cepat sampai ke lokasi. Sementara itu, api terus membubung tinggi. Di Jalan Pusaka, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, si jago merah awal mula mengamuk sekitar pukul 01.40 Wita, dini hari. Setelah padam, amukan si jago merah berlanjut di kawasan Damanhuri, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang.
Tiga rumah yang terbakar di kawasan tersebut. Menurut salah satu korban yang rumahnya disebut awal mula api muncul, Muhammad Efendi (33), mengaku saat kejadian berada di luar untuk membeli makan. “Kebetulan di jalan kembali, ngerasa aneh kok banyak pemadam nyalip,” ucapnya. Dari kejauhan, matanya pun tertuju cahaya kuning dengan asap hitam tebal. “Itu masih belum sadar kalau rumah yang terbakar,” ucapnya.
“Saya cari ibu, pas ditinggal lagi sendiri,” tuturnya. “Alhamdulillah, ibu di rumah sempat keluar,” sambungnya.
Dari penuturan Jumrianur (43), saudara ipar Efendi, bisa meregang nyawa jika tidak dibangunkan tetangganya. “Kaget, panik. HP saja yang sempat diambil masuk ke tas. Langsung saya gendong anak yang usia 1,5 bulan,” ucapnya. Dia pasrah melihat api mengamuk hebat di kediamannya dan sang mertua. “Saya tahunya dari rumah ibu. Keluar dari pintu depan itu api di ruang tengah soalnya,” sambung pria yang akrab disapa Jumri itu. Pukul 03.00 Wita, api padam.
Di tempat berbeda, beberapa menit berselang, amukan api terjadi lagi. Kini di Jalan Damanhuri, Gang Rata, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang. Bangsal dua pintu milik Alfiansyah (49) yang tidak berpenghuni ludes. (*/dad/*/ain/*/dra/dns/k8)
