Tak melulu menunggu di posyandu atau puskesmas, akhir pekan (25/8), DKK Balikpapan menyisir bayi dan anak-anak di mal untuk pemberian Vitamin A.
BALIKPAPAN— Stunting atau anak tumbuh kembang dengan gizi buruk menjadi persoalan yang diseriusi Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan. Karena itu DKK Balikpapan terus melakukan penyisiran dan pencegahan kepada anak-anak di kota ini.
Pada akhir pekan (25/8), DKK akan melakukan penyisiran bagi bayi dan balita yang belum mendapatkan vitamin A di posyandu.
“Sasaran pemberian vitamin A untuk usia 6-11 bulan sebanyak 6.114 anak, dan usia 12-59 bulan sebanyak 46.732 anak. Akhir pekan ini (25/8) kami akan melakukan penetesan Vitamin A di mal,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty.
Kenapa di mal? Ini dengan asumsi pada akhir pekan banyak keluarga menghabiskan waktu untuk rekreasi di pusat perbelanjaan. Jadi DKK menjemput bola, tak cuma menunggu anak datang ke posyandu atau puskesmas.
Upaya ini merupakan bagian dari rencana aksi daerah (RAD) dalam pencegahan dan penanganan stunting 2019–2020.
Andy menambahkan, Agustus disebut sebagai bulan vitamin A. Vitamin ini dibutuhkan dalam masa tumbuh kembang bayi, terutama dalam pencegahan stunting.
Soal berapa angka stunting atau tumbuh kembang dengan gizi buruk, ia menyebut masih terus dilakukan pendataan. Di Agustus ini, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan masih terus menyusuri angka pasti. Sebab data tidak statis dan berubah-ubah.
Hal ini dikarenakan tinggi dan berat badan anak dapat berubah sewaktu-waktu. Perempuan yang akrab disapa Dio ini menyatakan baru bisa mengungkapkan angka pasti pada awal September, usai masa pemberian vitamin A selesai dilakukan.
KONSUMSI FOLAT
Lebih jauh ia menjelaskan, faktor pemicu stunting bisa menyapa ketika calon ibu masih remaja. Misalnya, calon ibu mengalami anemia serta kekurangan gizi.
Karena itu sangat disarankan, agar kaum perempuan mau mengonsumsi asam folat sejak dini, bahkan sejak duduk di bangku sekolah.
DKK pun telah meluncurkan program no-anemia untuk remaja putri. Seluruh remaja putri diberikan tablet tambah darah dan asam folat oleh puskesmas. Program ini rutin sekali seminggu. Tablet tambah darah bertujuan mencegah anemia serta mempersiapkan kesehatan reproduksi remaja putri tetap sehat sebelum mereka menikah.