PTS Berpeluang Dipimpin Rektor Asing

- Jumat, 23 Agustus 2019 | 10:46 WIB

JAKARTA – Peraturan yang lebih fleksibel membuat peluang rektor asing memimpin perguruan tinggi swasta (PTS). Tahun 2020, Kementerian Riset, Teknlogi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menarget dua PTS siap dipimpin rektor asing.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im menuturkan, pihaknya sudah mengantongi nama-nama PTS yang siap dipimpin rektor asing. Meski begitu, Ainun enggan menjelaskan lebih detail. Sebab, proses masih berlangsung.

Perlu banyak pertimbangan untuk menyatakan suatu perguruan tinggi benar-benar siap. Menilai fasilitas sarana-prasarana, kualitas sumber daya manusia (SDM), hingga kemampuan anggaran. ”Ya sudah ada satu, dua nama. Kalau perguruan tinggi siap, kami fasilitasi,” kata Ainun.

Sementara itu, rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta periode 2011-2019, Ravik Karsidi menyangsikan soal anggaran untuk rektor asing itu. Meski tidak menolak, dia mempertanyakan, rektor luar negeri itu akan digaji berapa? ”Apakah mau digaji sama dengan rektor dalam negeri?” tanyanya.

Dari pengalamannnya, Ravik tahu persis bahwa anggaran untuk program internasional sangat terbatas. Di sisi lain, pemerintah pusat terus mendesak kampus harus mampu bersaing di tingkat global. Baik melalui pelaksanaan program, riset, dan fasilitas laboratorium. ”Istilah orang Jawa, jer basuki mawa beya. Artinya, anggaran kampus perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Menurut pakar pendidikan tinggi Totok Amin Soefijanto, banyak cara untuk menggalang dana. Bisa bantuan dana dari pemerintah pusat maupun mencari sponsor. Terlebih menggaet perusahaan industri negeri maupun swasta untuk mendukung suatu proyek.

Dari situ SDM kampus pasti akan bergerak. Melakukan riset untuk menghasilkan produk yang tepat guna dan dibutuhkan industri. Dari situ dosen akan selalu terlibat riset untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

”Jika semakin besar, bisa jadi mahasiswa akan direkrut untuk terlibat. Dari situ muncul dua keuntungan, kampus memiliki mahasiswa yang terampil, sedangkan, mahasiswa itu sendiri sudah memiliki pengalaman sebagai bekal setelah lulus nanti,” urai mantan Deputi Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Paramadina itu. (han)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X