Konsisten Bikin Inflasi Terkendali

- Jumat, 23 Agustus 2019 | 10:42 WIB

SAMARINDA- Kinerja tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kaltim patut mendapat apresiasi. Meski belum swasembada pangan dan menjadi pemicu inflasi di Bumi Etam, mereka mampu membuat inflasi tersebut tetap terkendali.

Secara tahunan, inflasi Kaltim 2019 lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Inflasi Kaltim tahun ini diperkirakan berada pada kisaran 2,97-3,37 persen year-on-year (yoy). Inflasi Kaltim selalu terkendali dan berada dalam target inflasi nasional sebesar 3,50 plus minus 1 persen (yoy). Namun, inflasi yang terus terkendali tetap perlu selalu dikawal, agar kenaikannya tidak berisiko menurunkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Tutuk SH Cahyono mengatakan, inflasi merupakan indikator dari kemajuan suatu negara, yang harus dijaga untuk tetap rendah dan stabil. Kaltim sejak 2016, selalu mendapatkan penghargaan sebagai pengendali inflasi terbaik. “Kaltim memang memiliki tingkat inflasi yang rendah dan stabil, peningkatannya hanya saat HBKN (hari besar keagamaan nasional),” katanya saat silaturahmi TPID Kaltim, Kamis (22/8).

Namun, terbatasnya produksi komoditas tanaman bahan makanan (tabama) dan hortikultura tidak dapat dipandang sebelah mata. Karena dapat menjadikan ketergantungan pasokan dari wilayah lain. Sebagai contoh, luas sawah pada 2017 sebesar 59.425 hektare atau 0,72 persen dari keseluruhan sawah di Indonesia.

Produktivitas padi sawah Kaltim tercatat 46,82 kuintal per hektare, lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 53,15 kuintal per hektare. “Begitu pula dengan komoditas bawang merah, kebutuhan rata-rata setiap tahun untuk konsumsi bawang merah Kaltim sebesar 10 ribu ton dengan tren peningkatan setiap tahunnya,” ungkapnya.

Produksi komoditas ini, tambahnya, pada 2017 tercatat hanya 564 ton. Sebagai dampaknya, sering terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan dalam periode tertentu. Selain kondisi fundamental, rantai distribusi yang panjang juga turut mendorong harga untuk meningkat lebih tinggi dari seharusnya. “TPID Kaltim banyak memiliki strategi agar inflasi terus terkendali,” tuturnya.

Salah satunya dengan memastikan pasokan pangan tetap terjaga. Ke depan, agar inflasi tetap terjaga pemerintah memiliki beberapa langkah. Pertama melakukan ATM (amati, tiru dan modifikasi) yang berarti jangan ragu untuk belajar dari daerah bahkan negara lain dan melakukan modifikasi agar bisa berkembang.

Kedua, meningkatkan kerja sama antardaerah dalam memenuhi kebutuhan pangan. “Milenial juga bisa ikut dalam pengendalian inflasi. Caranya agar anak muda bisa berinovasi dengan keadaan pasar, sehingga daerah ini tidak terus bergantung pada pangan dari luar Kaltim,” pungkasnya. (*/elf/ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X