Direhab Total, Siswa SD 017 Belajar di Rumah Warga

- Kamis, 22 Agustus 2019 | 12:30 WIB

SAMARINDA-Gemuruh suara murid kelas dua dan tiga SD 017, Kelurahan Batu Cermin, Samarinda Utara, terdengar jelas di telinga. Bukan di gedung sekolah melainkan di rumah warga yang disulap menjadi sekolah.

Rumah berukuran 8x15 itu diubah sebagai pengganti gedung sekolah SD 017 Samarinda Utara, Kelurahan Batu Cermin. Rumah kosong itu dirombak menjadi tiga ruang kelas. Dua ruangan berada di depan dan satu ruangan kecil di belakang.

Sebelumnya, rumah tidak berpenghuni tersebut ditunjuk Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang sebagai tempat sementara untuk melaksanakan sistem belajar saat meninjau, Sabtu (10/8) lalu.

Viki Viktoria (24), guru olahraga, saat ditemui media ini mengatakan pembelajaran dilakukan di rumah warga. Pasalnya, gedung SD 017 Batu Cermin dibongkar total untuk dibangun ulang. "Sudah dua hari ini, Mas. Sebelumnya, kami gunakan tenda yang dibangun warga di lahan kosong," ungkapnya Rabu (21/8).

Tembok pemisah dua ruangan di depan adalah tripleks dengan ketebalan 2 mm. Keriuhan murid saat belajar terkadang harus mengganggu murid kelas lain yang belajar di ruangan lain.

Viki sesekali harus teriak agar anak didiknya tidak ribut dan mengganggu kelas sebelah yang sedang diberikan materi oleh gurunya. "Namanya anak-anak kalau sudah ribut susah diberi tahu Mas," ucapnya.

Agar semua siswa dapat belajar, pihak sekolah mengatur sif per kelas untuk menyesuaikan ruangan yang ada. Untuk kelas 1 (a dan b) jadwalnya pukul 07.30–10.00 Wita. Dilanjutkan kelas 2 dan 3 hingga pukul 13.30 Wita. Kemudian, pukul 14.00–16.30 Wita untuk kelas 4 dan 5. "Kalau kelas enam pakai ruangan kecil di belakang. Karena jumlah siswanya hanya 3 orang dan belajarnya tetap setengah hari," jelasnya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin menuturkan, SD 017 Samarinda Utara dalam tahap pembangunan total. “Sehingga siswa harus dialihkan ke tempat lain,” tuturnya.

Pembangunan SD 017 Batu Cermin memakan anggaran Rp 2.298.392.000 miliar dengan lama pembangunan selama 5 bulan.

Dia menambahkan, pembangunan sekolah akan menjadi prioritas utama yang disorot oleh Disdik. Sebab, ada beberapa tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang belum mempunyai gedung sendiri. Di antaranya, SMP 48 yang menumpang di SD 001 Samarinda Seberang dan SMP 46 di SD 016 Sungai Pinang. "Tahun depan, kami akan usulkan. Yang jelas, kami akan tetap prioritas kedua sekolah tersebut," tambahnya. (*/zaa/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X