SMP 2 Kembali Mandi Debu

- Kamis, 22 Agustus 2019 | 12:19 WIB

Kejadian tahun 2012 kembali menimpa SMP 2 Loa Kulu. DLH Kukar telah menurunkan tim ke lapangan, sedangkan DPRD Kukar akan memanggil pihak-pihak terkait.

 

TENGGARONG - Aktivitas belajar-mengajar di SMP 2 di Jembayan, Loa Kulu, terganggu. Kompleks sekolah lagi-lagi diguyur debu yang diduga dampak aktivitas tambang batu bara. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kukar dan DPRD Kukar tengah menyikapi masalah itu.

Kejadian serupa pernah menimpa sekolah tersebut pada 2012. Debu tambang di SMP 2 Loa Kulu membuat para siswa dan guru setiap pagi harus menyapu lantai. Lapisan debu berwarna hitam memperkuat dugaan bahwa debu tersebut berasal dari aktivitas tambang batu bara.

Anggota DPRD Kukar mengatakan, aktivitas pertambangan begitu dekat dengan fasilitas publik di Kecamatan Loa Kulu. Tak hanya menyerang sekolah, tapi juga rumah ibadah di Desa Jembayan tersebut.

“Bahkan sudah ada warga yang kabarnya sesak napas akibat debu-debu tambang. Kasihan warga akhirnya terus menderita dengan aktivitas tambang batu bara tersebut,” tandasnya.

Pihak DPRD Kukar akan meminta sejumlah klarifikasi dari pihak perusahaan tambang yang beroperasi di kawasan tersebut. Termasuk instansi terkait yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan. Di antaranya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemerintah Kecamatan Loa Kulu, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kukar dan Kaltim.

Apalagi kasus ini bukan yang pertama melanda SMP 2 Loa Kulu. Pada 2012, dua perusahaan akhirnya diberikan sanksi pembekuan izin lantaran menjadi biang timbulnya debu di SMP 2. “Nah, sekarang kok terjadi lagi. Belum kami ketahui dari perusahaan mana ini,” tambah Supriyadi.

Terpisah, Kepala DLH Kukar Alfian Noor mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan pemetaan atas aktivitas batu bara di lokasi tersebut. Perusahaan yang menjadi biang masalah ditelusuri. “Sudah ada tim yang bekerja di lapangan. Kami masih melakukan investigasi atas peristiwa tersebut,” ujarnya.

Terkait kejadian serupa yang terjadi pada 2012, menurut Alfian, itu akibat aktivitas jetty yang tak jauh dari sekolah tersebut. (qi/kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X