Kajian Sudah Final, Bappenas Unggulkan Kaltim

- Kamis, 22 Agustus 2019 | 11:33 WIB

Secara kajian, Kaltim sangat layak jadi ibu kota negara. Kini tinggal keputusan politik dari Presiden Joko Widodo.

 

BALIKPAPAN–Tak ada lagi keraguan. Posisi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota negara kian kuat. Hal itu tergambar dalam peta yang dipresentasikan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kemarin (21/8).

Dalam dialog nasional pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan di Ballroom Hotel Swiss-Belhotel Balcony, Balikpapan Ocean Square (BOS), Balikpapan, Benua Etam dianggap memenuhi kriteria penilaian sebagai ibu kota negara pengganti Jakarta. Poin demi poin keunggulan Kaltim dibanding provinsi lain dibeber Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata.

Berbatasan dengan Selat Makassar yang menjadi titik nol, Provinsi Kaltim terpapar langsung dalam pemetaan. Meski ada Kalsel dan Kalteng, Kaltim lebih strategis. Termasuk bebas dari ring of fire atau wilayah-wilayah yang terkena gempa. Yang membuat Sulawesi tersingkir sebagai kandidat ibu kota. “Dari peta bencana gempa bumi dan tsunami, provinsi calon ibu kota kondisinya bersih,” ujarnya.

Tujuh hasil penilaian dari Bappenas terhadap Kaltim pun meyakinkan. Mulai ketersediaan lahan hasil deliniasi, kuantitas sumber air, historis kebakaran hutan, dukungan infrastruktur penunjang, demografi penduduk hingga sisi pertahanan, Kaltim paling komplet. Meski ada kekurangan dari daya dukung air tanah, tak menjadi persoalan krusial. (selengkapnya lihat grafis).

“Saya lihat ada beberapa dan yang sudah dibangun PU (Dinas Pekerjaan Umum). Ini bisa jadi sumber (air) yang bagus,” katanya.

Rudy menyebut, kajian teknis pemindahan ibu kota negara sudah final. Dari pemilihan lokasi dari luar Jakarta hingga diputuskan di Kalimantan, penilaian terhadap provinsi kandidat, menghitung biaya pemindahan dengan dua skenario hingga skema pembiayaan pun dibuat sebagai langkah keseriusan pemerintah.

“Posisi kami tinggal menungguPresiden akan menunjuk lokasinya. Hasil dialog ini akan saya sampaikan ke Pak Menteri (Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro) untuk dilaporkan ke presiden,” ucapnya. Rudi kemudian menegaskan, alasan presiden memindahkan ibu kota negara dari Jakarta. Tak ada yang berubah, Jokowi ingin di Kalimantan.

“Presiden ingin Indonesia Sentris. Bukan lagi Jawa Sentris,” ungkapnya. Sementara itu, Gubernur Isran Noor menyatakan secara terbuka keinginannya menjadikan Kaltim ibu kota negara. Menurut dia, jadi kerugian pusat jika tak memilih Kaltim sebagai ibu kota negara.

Mengingat sejak lama, provinsi ini sudah memberikan sokongan ekonomi dari sumber daya alamnya. Dia pun menyinggung sejarah Kerajaan Kutai dengan keturunannya menyebar dan menjadi raja-raja di Jawa dan Sumatra. “Jadi tak salah bila Kaltim menjadi pusat pemerintahan,” ujar Isran disambut tepuk tangan peserta diskusi.

Dari sisi demografi penduduk, Isran menyebut, Kaltim paling toleran. Bahkan sangat welcome dengan pendatang. Ini terlihat dari komposisi etnis yang telah disebutkan dalam penilaian Bappenas. Dengan masyarakat yang heterogen cocok dengan cermin visi Indonesia. Ibu kota negara simbol identitas bangsa yang beragam suku.

“Jadi mana lagi yang tidak memenuhi syarat (jadi ibu kota negara). Enggak ada,” katanya. Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto pun disebutnya bisa digunakan. Meski enggan memerinci lokasi, diyakini status kawasan yang disebutnya bukan hutan lindung itu bisa menjadi bagian dari lokasi ibu kota negara. Mengingat sebagian besar wilayah di sekitar areal rencana ibu kota baru diindikasikan telah dibebani perizinan, baik sektor kehutanan, pertambangan, maupun perkebunan.

Khusus untuk izin usaha pertambangan (IUP) yang masih berlaku, Isran menjamin bahwa IUP di areal rencana ibu kota dan sekitarnya tidak akan diperpanjang masa berlakunya jika memang lahan dimaksud dibutuhkan untuk pengembangan ibu kota. “Kenapa saya tak mau kasih tahu lokasinya. Nanti banyak ‘tuan takur’ (spekulan tanah). Tapi kalau memang mau beli tanahnya silakan saja siap-siap rugi,” tantang Isran.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X