BALIKPAPAN- Kejahatan perjudian dengan sistem online kini dibidik polisi. Khususnya pecandu game online dengan menggunakan taruhan uang hingga tebak angka atau kerap disebut toto gelap (togel).
Permainan judi togel, game online jenis poker dan domino banyak diminati. Pemain tinggal membeli saldo melalui transfer, kemudian siap bermain game secara online dengan pemain-pemain lainnya di seluruh dunia.
Jika menang, nantinya bandar online akan mentransfer uang, namun jika sebaliknya, saldo akan terus terpotong dan habis. “Nanti kami tetap melakukan pengawasan untuk judi dunia maya ini,” kata Kasubdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kaltim, AKBP Albertus Andreana, di markasnya, Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan, Rabu (21/8).
Kasus pernah terungkap, untuk togel, transaksi melalui pesan singkat SMS dan online ada di situs judi. Hanya, penyidik kesulitan membongkar hingga ke akarnya karena alamat website berada di luar Kaltim, bahkan, luar negeri.
Modus praktik perjudian togel online di Balikpapan ini pernah dibongkar Ditreskrimsus Polda Kaltim.
Dua pelaku inisial DP dan RA. Keduanya memasarkan nomor togel dari Singapura dan Hong Kong. DP berperan sebagai pengepul. Menerima pesanan nomor dari pembeli melalui pesan singkat (SMS).
Selanjutnya DP meneruskan nomor pesanan serta menyetor uang hasil penjualan nomor ke RA sebagai bandar. Dari hasil pemeriksaan dan fakta di lapangan, uang hasil penjualan nomor togel yang diterima RA dari para pengepul.
Selanjutnya, dikirim ke bandar di atasnya lagi. Melalui situs website tertentu yang sudah ada nomor rekening bank. “Pemain judi bisa di mana saja, termasuk Kaltim karena semua bisa mengakses situs tersebut dan memasang taruhan,” paparnya.(aim/ms/k15)