Ukuran Sepatu Jumbo, Bongkar Pintu agar Bisa Lewat

- Kamis, 22 Agustus 2019 | 11:11 WIB

Tidak banyak orang yang memiliki tinggi di atas 2 meter di negeri ini. Kalau pun ada, itu adalah atlet basket yang memang berasal dari keturunan jangkung. Uniknya di Rokan Hilir (Rohil) ada orang seperti itu. Bukan atlet basket atau dari keturunan si jangkung. Namanya Armenda Jamel alias Emen. Umur 16 tahun. Masih duduk di bangku SMA.

Laporan ZULFADLI, Tanah Putih

SEPASANG sepatu berukuran jumbo warna hitam tersusun rapi di depan sebuah rumah yang menjurus ke dalam dari pinggir jalan Mutiara, Kelurahan Banjar XII, Tanah Putih. Hawa sejuk terasa. Rumah yang terbuat dari kayu itu seolah terlindung oleh pohon karet dan sawit di bagian kiri dan kanannya. Di sinilah Emen, tinggal bersama orangtua dan adik perempuannya.

"Emen sedang makan, dia baru pulang dari sekolah," kata Miharni pemilik rumah ketika didatangi sejumlah wartawan, Selasa (20/8).

Emen adalah anak pertama pasangan Joko Kuswoyo dan Miharni. Putranya itu adalah pelajar SMA Negeri 4 Tanah Putih. Si sulung dari dua bersaudara itu diperkirakan mengalami gigantisme, badannya terus tumbuh melebihi ukuran normal. Di usia yang relatif muda, baru sekitar 16 tahun tubuhnya sudah mencapai 2 meter 6 cm. Pertumbuhan yang tak biasa itu disadari orang tuanya sejak Emen berusia 10 tahun. Masih duduk di kelas 5 SD.

"Waktu itu dia disunat badannya sudah sebaya dengan saya dan setelahnya nampak tumbuh tinggi terus," ujar Joko Kuswoyo bercerita.

Kendati bertubuh tak biasa Joko mengaku tak risau dengan kondisi sang anak. Apalagi sejauh ini keadaannya baik-baik saja. Hanya karena ukuran tubuh yang serba wah tersebut terpaksa setiap peralatan yang digunakan Emen berukuran lebih dari biasanya.Mulai sepatu, sandal, pakaian termasuk bangku dan meja belajar. Sepasang sepatu besar yang terletak di depan rumah tadi dibuat secara khusus dan saat ini sudah tidak bisa dikenakan.

"Katanya, sudah tak nyaman lagi dipakai," tutur Joko.

Untuk ukuran sepatu atau sendal terangnya tidak diketahui berapa, yang jelas saat dibuatkan berdasarkan ukuran kaki Emen, panjang kakinya 36 cm lebih. Tak lama menunggu, Emen sudah selesai makan dan terlihat keluar. Dia masih berpakain sekolah lengkap. Langkahnya nampak pelan. Ia terpaksa merunduk begitu melewati pintu depan. Dengan tubuh yang tinggi menjulang, Emen nampak mencolok. Dari pengamatan Riau Pos, jika pintu depan biasanya masih menyisakan ruang beberapa centi bagi orang dewasa yang lewat, berbeda dengan Emen. Saat berdiri di depan, kepalanya melewati tinggi pintu puluhan cm.

Bahkan pintu kamar yang biasanya setinggi orang dewasa, terpaksa dijebol pada bagian atas karena selalu terantuk kepala Emen setiap keluar masuk kamar. Miharni mengaku sempat melarang pintu kamar dijebol karena sudah telanjur dibuat . Namun karena sering terbentur kepala Emen, Joko memutuskan membongkar bagian atas pintu.

Sejumlah ruangan lain di rumah yang menghalangi gerak Emen juga tak luput harus dibuka agar si jangkung lebih leluasa bergerak. Joko mengaku kesulitan setiap mempersiapkan pakaian Emen karena sepertinya, sejauh ini pertumbuhan sang anak tak berhenti. Belum beberapa lama pakaiannya ditempah, dalam hitungan bulan terpaksa menempah lagi pakaian baru.

"Untuk pakaiannya yang sulit, harus ditempah semua. Kami menempah di Duri. Begitu juga sepatu dan sandal. Belakangan karena sudah tak muat lagi, bagian atas sendalnya terpaksa di gunting biar muat. Bahkan maaf, jangankan pakaian, untuk kolornya pun payah dicari," kata Joko.

Melihat perkembangan Emen, Joko merasa khawatir pertumbuhan anaknya masih terus terjadi mengingat dengan usia yang relatif muda sudah mencapai dua meter lebih. Bahkan dari informasi yang diperoleh dari orang-orang, ujarnya, untuk orang yang tertinggi di dunia saja bisa saja disusul Emen. Ini mengingat usia sang anak yang sangat muda dan terus tumbuh.

Suami istri yang sehari-hari bekerja sebagai buruh deres karet ini merasa khawatir nantinya hal-hal yang diperlukan untuk Emen tidak bisa dipenuhi mengingat pendapatan yang serba pas-pasan. "Terutama untuk perlengkapan dan pakainnya," kata Joko.

Ketika ditanya apakah di tengah keluarga ada yang bertubuh bongsor, Joko menyebutkan tidak ada. Hanya saja di sebelah pihak istrinya pernah diceritakan mengenai eyang-eyang mereka yang bertubuh tinggi besar. Namun hal itu tidak bisa dibuktikan karena berdasarkan cerita di tengah keluarga saja.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X